Mentari pagi menembus
tirai jendela kamarku, saya pun terbangun, saya melihat ke arah kiri, istriku
masih tertidur pulas, biasanya dia paling rajin lari pagi di pantai, belakang
rumahku, mungkin karena dia capek karena baru pulang dari luar negeri untuk bertemu
dengan kakaknya.
Saya termasuk
hypersex, dalam sehari minimal HARUS sekali melakukan sex, jika istriku lagi
berhalangan, terpaksa saya gigit jari, tetapi kemarin saya tidak mendapat
“jatah” dikarenakan istriku pulang sudah malam, dan kita hanya bisa berbincang
sebentar lalu dia tidur.
Saya membuka
selimutnya, lalu saya dekati tubuhnya dengan mukaku, perlahan-lahan saya
mencium aroma tubuhnya yang sangat membangkitkan gairahku. Saya sangat menyukai
sekali aroma tubuhnya sewaktu tidur, karena aromanya natural bukan buatan, itulah
salah satunya kenapa saya sangat mencintainya, tidak ada 1 nilai minuspun yang
ada padanya, wajah, tubuh, aroma, hati, sifat, semuanya PERFECT, maka dia
merupakan anugrah yang terindah yang kumiliki, tidak ada 1 pun yang dapat
menggantikannya, mungkin saya lebih mencintainya dari pada mencintai diri
sendiri, saya lebih rela kehilangan semua harta dari pada kehilangannya, maka
dari itu banyak sifat-sifat jelek saya dahulu, saya buang.
Dahulu saya sering
gonta-ganti wanita, sering melakukan party sex bersama teman-teman, sering
booking para model, beberapa artis, perex luar (Cina/Taiwan/dll), mahasiswi,
dll. Tetapi semua itu saya tinggalkan demi dia, banyak teman yang
meninggalkan/tidak pernah menghubungi saya lagi, tetapi saya tidak peduli, saya
pikir, saya tidak hidup dari mereka, malah mereka yang banyak “mengambil” uang
dari saya untuk “menyewa” para wanita tsb,. mungkin sudah puluhan milyar saya
habiskan untuk itu semua.
Memang saya masih suka
selingkuh, tapi itu saya lakukan jika dia sedang berhalangan atau sedang pergi
ke luar negeri sendiri, seperti minggu lalu. Sayapun melakukan itu tidak ingin
sampai dia tahu, makanya saya tidak pernah memberikan no telp/handphone, jika
saya butuh, saya yang call. Dan tidak ada seorang karyawan saya (pembantu, satpam,
bodyguard) yang berani membuka rahasia ini, jika ada yang berani, saya jamin
orang tsb akan segera bertemu dengan “pembuatnya”.
Saking mencintainya,
jika istriku ingin shopping dan saya sedang sibuk, maka saya utus 3 bodyguard
untuk menemaninya.
Saya pernah berpesan
kepada semua bodyguard, tidak ada yang boleh mengganggu istriku, jika sampai
sehelai rambutnya rontok karena ulah seseorang, maka orang tsb harus menerima
“hadiah” yang berharga. Pernah ada kejadian dimuat di hampir semua surat kabar Jakarta,
kejadiannya di depan Keris Gallery Menteng, istri saya ditodong, dan tanpa
ampun orang tsb dikasih hadiah di keningnya berupa “timah”. Mereka melakukan
itu semua karena perintah dari saya, sebab saya pernah berkata: “jika sampah di
rumah tidak segera dibuang, maka rumah tsb akan terdapat kuman dan bakteri yang
membuat penghuninya tidak sehat, negarapun seharusnya demikian, jika ada
“sampah masyarakat” harus segera dimusnahkan agar negara ini sehat”. Dan motto
itu selalu saya jalankan, dan saya perintahkan ke semua bodyguard untuk
menjalankan, belum ada 1 orang pun yang pernah menodong/merampok saya
sekeluarga masuk ke sel, tetapi selalu masuk ke tanah. Untuk apa orang seperti
itu masuk ke sel, keluar akan meresahkan masyarakat kembali, jika dia masuk ke
tanah, masyarakat akan ikut tenang.
Setelah puas mencium
aroma tubuhnya, perlahan-lahan saya membuka pakaian tidurnya, dia selalu tidak
pernah memakai pakaian dalam. Saya membuka pahanya perlan-pelan dan
memperhatikan vaginanya, sangat cantik sekali, berwarna merah muda. Gairahku
bangkit kembali, langsung saya menciumi perlahan-lahan Mulutku dengan cepat
menempel ketat pada kedua bibir kemaluannya dan lidahku menyapu serta menjilat
gundukan daging kecil pada bagian atas lubang kemaluannya. Segera terasa
badannya bergetar dengan hebat dan kedua tangannya mencengkeram kepadaku,
ternyata istriku telah terbangun dari tidurnya. Dia menekan ke bawah disertai
kedua pahanya yang menegang dengan kuat.
Keluhan panjang keluar
dari mulutnya”Oohh.., oohh.., oohh..!”
Saya merubah posisi
69, batang kemaluanku dipegang olehnya, lalu saya merasakan ujung lidahnya
mulai bermain-main di seputar kepala penisku, suatu perasaan nikmat tiba-tiba
menjalar dari bawah terus naik ke seluruh badanku, sehingga dengan tidak terasa
keluar erangan kenikmatan dari mulutku. Kami terus bercumbu, saling
hisap-mengisap, jilat-menjilat seakan-akan berlomba-lomba ingin memberikan
kepuasan pada satu sama lain. Setelah 8 menitan bertempur, istriku mulai
mengejang dan berteriak.
“Aahh.. aahh..” jeritannya
disertai dengan merapatnya kedua paha, serta dicakar-cakarnya buah pantatku.
Satu setengah menit
dia menjepit kepalaku, sampai akhirnya dia terkulai, sementara saya terus
dengan aksiku menjilati setiap tetes air yang mengalir dari lubuk vaginanya.
“Enough.. honey..
auuow..” rintihnya.
Dia menjatuhkan diri
dan telentang pasrah sambil menarik nafas panjang, pandangan matanya menerawang
ke langit-langit kamar.
“Sudah tidak yach,
karena ditinggal 1 minggu”, katanya.
“Iya nich, 1 minggu
gue cuma bisa gigit jari, sekarang lu harus bayar semua” balasku.
“He he he..” istriku
tersenyum manis.
Beberapa saat kemudian
saya menyuruhnya untuk menungging. Dalam keadaan menungging begitu dia
kelihatan lebih aduhai!
Bongkahan pantatnya
yang putih dan mulus itu yang bikin aku tidak tahan. Kupegang penisku dan
langsung kuarahkan ke vaginanya, lalu langsung kukayuh perlahan-lahan, setelah
sekian lama Kuraih badannya yang kelihatan sudah mulai mengendur. Kupeluk dari
belakang, kutaruh tanganku di bawah payudaranya, dengan agak kasar kuurut
payudaranya dari bawah ke atas dan kuremas dengan keras.
“Eengghh.. oohh..
ohh.. aahh”, tidak lama setelah itu bendunganku jebol, kutusuk keras banget,
dan spermaku menyemprot lima kali di dalam.
Setelah istirahat
sejenak, kami lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Lalu kembali
ke ranjang. Sambil tiduran kami ngobrol dan becanda, sampai saya terangsang
kembali. Kemudian sambil telentang saya menarik dia ke atasku, sehingga
sekarang dia tidur tertelungkup di atasku. Badannya dengan pelan kudorong agak
ke bawah dan kedua pahanya kupentangkan. Kedua lututku dan pantatku agak
kunaikkan ke atas, sehingga dengan terasa penisku yang panjang dan masih sangat
tegang itu langsung terjepit di antara kedua bibir kemaluannya. Dengan suatu
tekanan oleh tanganku pada pantatnya dan sentakan ke atas pantatku, maka
penisku langsung menerobos masuk ke dalam lubang kemaluannya. Amblas semua
batangku.
“Aahh..!” terdengar
keluhan panjang kenikmatan keluar dari mulutnya.
Saya segera menggoyang
pinggulku dengan cepat karena kelihatan bahwa dia sudah mau klimaks. Saya
tambah semangat juga ikut mengimbangi dengan menggoyang pantatnya dan
menggeliat-geliat di atasku. Kulihat wajahnya yang cantik, matanya setengah
terpejam dan rambutnya yang panjang tergerai, sedang kedua buah dadanya yang
sexy itu bergoyang-goyang di atasku.
Ketika kulihat pada
cermin besar di lemari, kelihatan pinggulnya yang sedang berayun-ayun di
atasku. Batang penisku sebentar terlihat sebentar hilang ketika dia bergerak
naik turun di atasku. Hal ini membuatku jadi makin terangsang. Tiba-tiba
sesuatu mendesak dari dalam penisku mencari jalan keluar, hal ini menimbulkan
suatu perasaan nikmat pada seluruh badanku. Kemudian air maniku tanpa dapat
ditahan menyemprot dengan keras ke dalam lubang vaginanya, yang pada saat
bersamaan pula terasa berdenyut-denyut dengan kencangnya disertai badannya yang
berada di atasku bergetar dengan hebat dan terlonjak-lonjak. Kedua tangannya
mendekap badanku dengan keras. Pada saat bersamaan kami berdua mengalami
orgasme dengan dasyat. Akhirnya dia tertelungkup di atas badanku dengan lemas
sambil dari mulutnya terlihat senyuman puas.
“Thanks yach, lu sudah
memberikan breakfast yang nikmat sekali..!” katanya
Saya membalasnya dengan
memberi ciuman di keningnya.
“Honey.. i wanna to
tell you something” lanjutnya.
“What honey?” jawabku
“You must be promise
1st”
“Promise for what?”
“Promise don’t mad
with me”
“I can’t mad to you
honey” jawabku sambil mencium keningnya lagi.
“OK.. I’m pregnant”
katanya pelan.
“WHAT.. are you
serious?”
“Yes.. honey”
Mungkin karena terlalu
senang, seperti orang kesurupan, saya langsung memeluknya dengan erat, dan
menciuminya bertubi-tubi.
Kami berpelukan dan
berciuman disertai kedua tangan kami yang saling mengelus-elus dan
memijit-mijit satu sama lain, sehingga dengan cepat nafsu kami terbangkit
kembali. Lidah kami saling berpilin dan menyedot, enak sekali rasanya.
Kupencet-pencet puting susunya sambil terus berciuman. Sekarang mulutku
berpindah ke leher jenjangnya, kujilat lehernya dan tanganku makin ganas di
dadanya. Istriku membalik tubuhnya dan berada di atasku, lalu dia mengambil
posisi 69, tanpa basa basi dijilatinya barangku mulai dari buah pelir ke
kepalanya, kemudian dimasukkan ke mulutnya. Saya langsung menjilati klitorisnya
yang sudah basah itu dan dibalasnya dengan sedotan-sedotannya yang nikmat, dia
membiarkan batang kemaluanku dalam mulutnya dan dimain-mainkan dengan lidahnya
sambil dihisap, sementara aku mengigit pelan bibir kemaluannya.
Setelah 10 menit,
karena saya tidak mau cepat-cepat orgasme kusuruh dia berhenti. Kali ini dia
tidur telentang, saya menindihnya dan kumasukkan batang kemaluan ke dalam liang
kewanitaannya. saya mulai memompanya. Kugerakkan pantatku naik turun dan dia
pun mengikuti gerakan tubuhku. Dia mulai ribut merintih sambil mengigiti
jarinya, menggeleng-gelengkan kepalanya, dan kakinya sudah melingkari
pinggangku, sesekali dia juga mencium bibirku.
“Ohh.. mooree..!”
Makin lama makin
kupercepat gerakanku, kami semakin liar di ranjang, kalau ranjangnya murahan
bisa-bisa ambruk karena guncangan sekuat ini. 30 menit kami berada dalam posisi
ini, tubuh kami sudah mandi keringat. Akhirnya kurasakan dia mulai mengejang,
kedua kakinya semakin kencang menjepit pinggangku, tangannya memelukku
erat-erat bahkan kurasakan kukunya mulai menggores punggungku, tapi tak
kuhiraukan.
Akhirnya cairan hangat
kurasakan membasahi batang kemaluanku disertai lolongan panjangnya. Tapi saya
masih belum orgasme, kuteruskan menggenjotnya sampai 5 menit kemudian giliranku
yang menyemburkan maniku di dalam liang kewanitaannya. Tubuhku mulai melemas,
kami saling cium sambil berguling-guling sampai akhirnya berbaring dengan nafas
terengah-engah.
“I’m very glad you
pregnant!” kataku terbata-bata karena nafasku masih tidak bisa teratur.
“I love you” balasnya
sambil menyeka keringat di dahiku.
Mendadak dia menciumku
turun ke leher, dada, perut, akhirnya batang kemaluanku. Dikulumnya batang
kemaluanku yang masih berlumur sperma dan cairan liang kewanitaannya itu dengan
rakus. Batang kemaluanku yang tadinya mulai loyo kembali menegang di mulutnya.
Saya mengubah posisiku bersandar di ujung ranjang sehingga saya bisa
memijat-mijat payudaranya yang berukuran sexsy itu.
Setelah membersihkan
batang kemaluanku, dia duduk di pangkuanku dengan posisi berlutut. Sambil
kuelus-elus pantatnya dia perlahan-lahan menurunkan badannya sampai batang
kemaluanku tertanam di liang senggamanya. Tanpa kuperintah, dia langsung
menggerakkan tubuhnya turun naik seperti naik kuda. Payudaranya yang tepat di
depan wajahku ikut bergoyang-goyang naik turun seirama gerakan badannya.
Kuhisap payudara kirinya sementara yang kanan kupijat-pijat dengan lembut
sesekali kuputar & kutarik puting merah muda yang sudah keras itu.
Sebelum klimaks kedua
kalinya kusuruh dia berganti posisi. Kali ini dia menungging di depanku, ingin
main belakang rupanya sekarang. Kumasukkan batang kemaluanku dan tanganku
meremas-remas payudaranya yang menggantung itu. Genjotanku membuatnya
mengerang-erang nikmat sambil terus memacu tubuhnya mengimbangi gerakanku.
Butir-butir keringatnya berjatuhan di ranjang.
Setelah 15 menit
bermain doggy style, kita orgasme bareng, spermaku menyemprot 2X ke dalam
rahimnya.
Setelah kami istirahat
1 jam, kami pergi ke restaurant untuk merayakan kehamilan yang pertama ini.
Ternyata istriku ke luar negeri tidak hanya untuk menjenguk kakaknya, tetapi
juga untuk memeriksa kehamilannya.
Saya mohon doa kepada
semua pembaca untuk keselamatan istri dan anakku yang masih di kandungannya.
TAMAT
Baca juga
No comments:
Post a Comment