Nama saya Andi,
seorang karyawan di sebuah bank terkemuka di indonesia .Saya akan menceritakan
kisah saya yang terjadi pada saat saya masih 3 SMU. pada saat tinggi saya 175
cm berat 55 Kg. dan saya berotot pada saat itu karena sering angkat barbel yang
3 kiloan dan sit-up setelah bangun tidur setiap hari. ya cukup menarik
perempuan saat itu sehingga saya dapat seorang wanita cantik di SMU. Tetapi
saya tidak akan menceritakan saya tidur dengan pacar saya karena saya tidak
pernah ngesex denganya dan tentu saja cerita hubungan pacar atau pasutri itu
tidak menarik.
Saya akan menceritakan
tidur dengan pembantu saya, Paini, Seorang wanita desa yang Ndeso dan lugu. Dia
hanya lulusan SD dan pengetahuan sexnya sangat rendah. Masa artinya perawan
saja tidak tahu, dia mengira perawan itu susunya kencang dan pantatnya kencang,
dan yang tidak perawan itu susuny6a kendor dan
pantatnya gantung.
masih ada aja yang percaya begituan di era globalisasi. Umurnya masih 19 tahun,
masa keemasan. Tingginya hanya 160-an cm dan beratnya sekitar 45 kg. Kulitnya
putih dan halus seperti wanita jawa lainya. wajahnya pun bisa dibilang
lumayankarena putih mulus tak berjerwat.
Toketnya ukuran
jumbonya itu membuat pria didesanya sering menggodanya. sayapun tertarik dengan
ukuran besarnya. ukuran yang bisa dibilang kebesaran, 36B, itu adalah nomor
yang saya dapatkan ketika mengobok-obok lemarinya ketika dia ke pasar. BH
murahan itu kadang saya cium dan hisap aromanya. oh wanginya BH ini dan
kadang-kadang saya juga mencium CD nya dan sesekali menumpahkan mani saya di
celananya yang kemudian langsung saya bersihkan agar tidak ketahuan. dan kalau
anda melihatnya naik sepeda ontelnya dan melewati jalan berbatu atau polisi
tidur, toketnya goyang dengan indah. pria mana yang tidak ngaceng melihat
pemandangan ini. dan apabila mandi, saya sering melihatanya dengan one way
mirror yang saya taruh di kmar mandinya. melihat dia dengan rambut basah atau
penuh busa serta melihat dia menyabuni payudaranya dan vaginanya yang dipenuhi
bulu tipis yang dicukur membuat saya berfantasi tidur denganya. sesekali saya
juga melihat dia menykur jembutnya atau mencukur bulu kakinya di kamar mandi
juga membuat junior saya tegang. atau melihatnya menyuci mobil, oh alangkah
seksinya dia ketika saya melihatnya dengan baju yang ngeplat BH dan putingnya
karena basah dan tentunya saya lanjutkan dengan choli atau ngocok. Tidur
denganya?, tidak saya tidak berani karena takut hamil. tetapi karena saya
perkembangan teknologi yang memungkinkan tidak bisa hamil maka niat saya tidur
denganya hidup lagi.
Suatu hari, Orang
tuaku beserta adikku pergi ke luar kota untuk mengahadiri resepsi pernikahan.
Sedangkan saya tidak ikut karena saya ada ulangan di sekolah. tetapi ibu saya
ingin saya ikut dengan minta ujian susulan. tapi saya menolak dengan pelbagai
alasan karena kalau ujian susulan nggak bisa nyontek. akhirnya ortuku beserta
adikku meninggalkanku. Kemudian saya belajar(lebih tepatnya membuat contekan
buat besok) dan langsung tidur. kemudian saya menegrjakan ulangan dengan
contekan dan setelah pulang sekolah saya langsung pulang ke rumah.
setelah iu saya main
PS2 sampai malam bersama teman saya dan setelah selesai teman saya langsung
pulang. tidak terasa sudah malam. saya meminta Paini untuk masak.
“Paini…Paini…” saya teriak memanggil paini. mungin karena terlalu keras dia
lari terbirit-birit dari ruang tv ke hadapan saya. pada saat lari. susunya
bergoyang kemana-mana di balik baju kekecilanya otomatis membuat saya ngaceng.
kemian saya langsung mengambil koran dan menutup penis saya dibalik celana
pendek yang saya pakai.
“paini, sudah masak nasi
belum?”
“waduh saya lupa”
“masak nasi tuh kan
lama, bisa setengah jam, gimana sih kamu?”
“Maaf mas andi, saya
lupa”
“makanya dikurangin
nonton sinetronya”
“sekali lagi maaf
mas…”
“ya udah, gapapa kok,
lauknya apa”
“terserah mas”
“kalo gitu, nugget aja
yang di kulkas”
“oke mas”
“kalau gitu saya mandi
dulu, nanti kalo udah selesai saya dipanggil ya”
“nggih mas”
itu adalah percakapan
pendek saya dengan paini. kemudian saya mandi denganbersih dan menggunakan baju
sepak bola dan celana pendek.
“mas, makananya sudah
selesai”, itu suara paini memanggil saya. kemudian saya langsung makan. “mbak
makannya sudah selesai” suaraku dengan lantang. kemudian dia datang dan
membersihkan meja dan menyuci piring dan saya ke ruang keluarga dan sekilas
melihat tv yang sudah hidup yang ditonton oleh nya. ternyata sebuah sinetron,
ah,mengapa orang suka menonton junk ini. kemudian saya gonta ganti channel,
ternyata semuanya sinetron karena lagi “prime timenya”
“mas, kok diganti
sih?” katanya yang saya tidak ketahui sudah duduk dibawah
“mbak masih nonton
yang tadi?, itu kan jelek”
“bagus lo mas, itu
episode terakhir lo mas”
“plis mas” kata itu
diulang berkali kali
“ya udah deh”
kemudian saya
mengembalikan ke channel semula dan saya mengambil majalah olahraga karena saya
anti-sinetron. dan kami sering bincang-bincang ringan. ya seputar kehidupan
saya di sekolah dan cerita dia. kemudian beberapa menik kemudian sinetron itu
di ending dan sepasang manusia berciuman yang tentunya disensor seperti hanya
keliatan punggungya.
“yah, kok cuma
punggungnya sih?”
“namanya juga di
indonesia, nggak boleh diliatin”
“iya mas, sinetron
lain juga begitu”
kemudian saya
melenceng dari topik
“emang mbak nggak tau
ciuman”
“nggak pernah mas,
takut hamil”
“duh ini orang goblog
banget ciuman kok hamil” kataku dalam hati
“mbak, ciuman itu
nggak bikin hamil”
“emang mas pernah
nyium mbak dina ya?” pertanyaanya malah balik ke saya. dina adalah pacarsaya
“nggak pernah, dina
kan solehah”, kataku. pacarku memang solehah, sayapun kalau berpacaran selalu
disuruh membawa adikku. pas nembak diapun setengah mati, dia setuju, tetapi
kedua orang tua juga harus setuju. itu permintaan. tapi saking cintanya. maka
saya menurutinya.
“Ooooo” katanya
“masak mbak nggak
pernah?”
“betulan nih nggak
pernah sama mas jay”. jay adalah mantan pacarnya di desa. saya mendapatkan
informasi ini dari mengorek HPnya
“nggak, saya cuma
dicium pipi sama mas jay”
“oooo, mbak pijatin
dong”
kemudian saya
telungkup di sofa dan paini memijat saya.
“paini, kamu kok nggak
punya pacar sih”
“nggak tau mas”
“loh, kok nggak tau
sih”
“iya nih”
“padahal kamu itu
cantik”, rayuan gombalku keluar
“ah mas bisa aja”
“kok kamu putus sih
sama mas jay”
“dulu mas jay ngajak
begituan, tapi saya malu kemudian kami putut”
“loh kok malu”
“mmmm”, dia bergumam
“jawab dong”
“saya malu buka baju”
“loh kok buka baju
takut?, mbak ini aneh”
“mmmm” dia bergumam
lagi, lama sekali
“mbak, jawab dong,
budek ya”
“mmmm”
“oi jawab dong”,
kataku kesal
“anu mas, saya mau
jawab tapi jangan bilang sapa-sapa ya”, ucapanya lirih
“oke deh”
“janji ya mas”
“IYA!”, ucapan saya
dengan nada menekan
“saya malu dengan susu
saya”
ucapan ini membuat
saya ngaceng plus rangsangan darinya merijat pada dalamku. otomatis penis saya
tertekan
“aduh”
“kenapa mas?”
saya bingung haru
menjawab apa
“di situ sakitnya,
dipijitnya disitu terus aja”
berarti aku menambah
kesakitan penisku
kemudian saya
melanjutkan pembicaraan yang tadi terputus
“kenapa?”
“kata teman saya,
kegedean, terus saya juga risih kalau naik sepeda sering diliat orang mas, aku
isin mas”
“kataku payudaramu
bagus kok”
“ah mas ini bisa aja.
coba ada opersi negecilin susu”
“ada tapi harganya
selangit, kamu kuat?, nanti operasi di luar negeri”
“saya nggak kuat mas
kalo segitu”
“bagus kok susumu
paini, wanita2 itu pada ingin dibesarin kok kamu dikecilin” kataku memuji
“terus susu kamu bikin
tambah kamu jadi sexy loo”, kataku memuji lagi
“ah mas ini”, mukanya
merah tersipu malu-malu
“terus muka kamu kan
cantik”, pujianku menjadi-jadi
“tapi kan aku tetep
gadis desa mas, kampungan, ndeso”, katanya merendahkan diri
“kamu bisa kok jadi
gadis kota, gadis yang ada di sinetron-sinetron itu”
“ah yang bener mas,
gimana caranya?”, katanya
“ya dari baju sikap
dll”
“baju, kayak gimana
mas?”
“kalo ini kamu harus
percaya diri, kamu pake tanktop atau rok mini”
“malu mas”
“udah, kamu coba dulu,
saya beliin deh”
“duh, nggak enak mas”
“udah, gak papa kok”
kemudian dia ke
kamarnya dan mengambil uang
“nggak papa nih mas,
masak saya nyuruh majikan beliin baju”
“oh nggak papa kok,
ini kan demi kamu juga, lagipula saya juga ingin keluar”
“makasih ya mas, jadi
nggak enak nih”
“udah tenang saja kok”
kemudian saya keluar
dengan naik sepeda motor saya dan pergi ke toko pakaian yang terkemuka. mumpung
lagi sale. saya memilih tang top pink, rok jeans mini dan sebuah G-string. tapi
masalahnya saya risih membawa pakaian perempuan. apalagi membawa g-string. oleh
karena itu, saya mencuri pakaian daripada diketawain sama kasirnya. saya
memasukan barang tsb di balik jaket saya yang seharusnya tadi dititipkan
penitipan barang, tapi, karena orangnya nggak ada, saya nyelonong aja. dengan
perasaan santai saya keluar dan langsung mengendarai motor ke rumah
“kemudian agar keliatan
beli, saya diam-diam ke dapur dan mengambil kantong kresek yang ada logo sebuah
toko baju
“ini paini bajunya”
“waduh, makasih banget
mas, saya harus ganti brapa?”
“nggak usah ganti,
gratis kok”
tetapi wajh senang itu
360 derajat menjadi malu setelah melihat pakaian yang ada di dalam kantong
tersebut”
“mas, nggak salah
nih?”
“betul kok, kamu pasti
seksi dan cantik pake itu”
“kamu mandi dulu,
terus baru pake itu, biar tambah cantik”
“tapi mas, nanti paha
sama belahan susu saya kelihatan lo mas”
“nggak papa kok, kan
susu kamu gede terus kulit kamukan putih jadi cantik kok”
“tapi kan saya jadi
malu”
“tenang, kan cuma ada
saya dan kamu doang, jadi nggak usah malu”
“iya deh mas, tapi
cuma semalam saja ya”
“iya, tapi nanti kamu
jangan pake beha”
“loh mas, kok nggak
pake beha?”
“kamu tahu nggak kalo
pake beha bisa bikin kanker payudara nanti matinya cepat kayak artis yang
diinfotaiment itu”, kataku menakutinya
“saya jadi takut mas”
“makanya kamu nggak
usah pake beha aja terus, buang aja behamu, terus kamu pake CD yang saya
beliin,”
“iya mas”
“Sabunanya yang banyak
ya”
kemudian saya menunggu
beberapa menit dan akhirnya keluar juga. waduh, cantik bener, terlihat paini
dengan tanktop V-neck sehinggaputingnya ngeplat dan belahan dadanya yang besar
serta terlihat kakinya dan pahanya mulus yang ingin aku raba-raba. betul-betul
membuat saya ngaceng sampai sakit yang kemudian menyembul dibalik celanaku,
dengan cepat aku duduk dan langsung mengambil bantal yang kemudian saya taruh
diatas paha
“gimana mas andi” katanya
berusaha menutupi bagian dadanya
“waduh paini kamu
seksi dan cantik banget”
“makasih mas andi”
“mas jay pasti nyesel
mutusin kamu kalo liat kamu kayak begini”
“ah mas andi bisa aja
deh”
“kamu itu aslinya
cantik dan seksi lo paini”
“mas tapi ada yang
nyelip”
“nyelip?”
“iya mas”
“apaan?”
Dengan malu dia
berkata” anu mas, kolor tali yang mas beliin”
“oh nggak papa kok,
ayo duduk disofa”
kemudian dia duduk di
hadapan saya
“gimana, enak nggak?”
“nggak enak mas, yang
bawah nyelip, terus yang atas ngetat mas, nggak pake beha lagi mas, puting saya
kelihatan ya mas?,saya malu sekali mas, ternyata jadi gadis kota itu susah”
“puting kamu keliatan
bikin kamu jadi tambah seksi kamu kayak di film-film lo, kamu jadi model aja
paini”
“ah, mas ini bisa aja,
nanti kalau paini jadi model, nanti yang ngurus mas siapa?”
“udah paini, nggak
usah ditutup-tutupin susumu, santai aja, kan yang liat cuma aku, kalo kamu
kecilin susumu, mungkin kamu nggak jadi seksi lagi lo”
“tenang, cuma saya dan
aku, aku nggak gigit kok, aku jaga rahasia kita berdua”
“hihihi” akhirnya
senyumnya mengembang juga
“mas, aku boleh salin
ndak?”
“jangan ganti, nanti
saya ajarin biar tambah seksi dan naughty”
“mas andi, kok kayak
lagunya tata yang”
“nanti biar kamu seksi
kaya tata young”
kemudian saya memutar
VCD tata young, kemudian lagu sexy, naughty & bitchy keluar
keluarlah keluar tata
young yang seksi itu
“tata young aja berani
diliatin didunia malah, kok kamu dihadapan saya aja kok malu”
“tata young kan
cantik, kalo saya apanya cantik”
“udah, sekarang kamu
menutup mata, bayangkan kamu tata young”
“iya mas”
kemudian dia meniru
gerakan tata young sambil nyanyi, meskipun englishnya kagok, tapi gerakanya
sangat sensual. kedua tanganya meraba pahanya, pyudaranya dan tentu saja
membuat saya ngaceng. setelah bernyanyi, Paini menjadi percaya diri, dia tidak
menutupi tubuhnya lagi. tanpa saya sadari, rupanya dia terangsang, terlihat
dari putingnya sudah berkembang. Saya menganggap ini kesempatan emas untuk ML
denganya
“mbak, kalo udah
nyanyi ayo duduk disini”
“iya mas”
paini langsung duduk
di sampingku
“mbak haus kan, saya
juga haus”
“kok tau sih mas andi
ini, saya ambil jus jeruk di kulkas ya”
“udah, bia saya yang
ambil, mbak kan capek abis joget”
kemudian saya langsung
mengambil jus jeruk dikulkas dan mengambil gelas di dapur. Kemudian diam-diam
saya mengambil obat perangsang milik kedua orang tua saya di kotak obat.
kemudian saya menelan 2 obat perangsang sekaligus dan 1 obat saya tumbuk
menjadi bubuk dan saya masukan ke dalam jeruknya. kemudian saya langsung ke
ruang keluarga, saya pun juga ngaceng terus, dan tidak saya tutupi yang mungkin
bisa menambah rangsangan dia juga
“ini mbak jus
jeruknya”
“slruupp” jus jeruk
itu langsung diminum sampai habis
kemudian efek obat itu
bekerja. terlihat paini mengipas-ipas tubuhnya dan puting susunya membengkak
kemudian kami mulai
ngobrol lagi
“mbak, masa sama mas
jay cuman cium pipi?”
“iya, mas”
“mbak, pengin tau
nggak rasanya mulut mbak dicium? kayak disinetron?”
“mau, kayaknya enak”
“kalo saya ajarin cium
mulut orang mau nggak?”
“saya takut mas”
“katanya tadi mau, kok
sekarang takut sih?”
“mmmm” dia bergumam
lagi
“udah, gini aja, kamu
saya cium, kalo nggak enak nggak usah dilanjutin”
kemudian saya suruh
menutup mata, kemuadian saya mendekatkan bibir saya dan kami saling berciuman
sekitar 10 detik
“gimana mbak, enak?”
“enak ya mas”
“ini ada satu ciuman
lagi tapi kamu harus juga aktif, nanti lidah kamu ke lidahmu dan lidahku ke
lidahkmu
kemudian kepalaku
sedikit di miringkan dan kami melakukan french kiss cukup lama sekali. kemudian
bibirku berpindah kekupingnya dan kucium kupingnya dan aku julurkan lidahku ke
lubang telinganya “uhh.. geli mas” kemudian saya cium lehernya yang wangi “enak
mas enak lagi mas ohh..” dan kuberikan tanda merah di lehernya. kemudian saya
turunkan tali tank topnya “jangan mas, malu” tetapi kuteruskan saja dan
kemudian saya melihat kedua bukit kembar yang yang putingnya sudah menonjol keras,
kemudian saya remas-remas kedua bukitnya “mas, pelan saja” kemudian kuturunkan
temponya dan ku cubit-cubit kecil payudaranya . setelah itu saya pilin-pilin
putingnya.
dia mendesah
menggelinjang “ohh…ahh… geli mas” sungguh indah pemandangan ini. kemudian saya
emut-emut payudaranya kananya dia teriak-teriak “ohh yea yess ahhh” dan
tanganya meremas payudara kiri. setelah beberapa menit saya pindah dan beberapa
menit kemudian saya menjulurkan lidah saya ke pusarnya yang bersih itu dan
kedua tangan saya aktif meremas kedua payudaranya. posisi ini susah karena
perut paini bergoyang terus saking nikmat yang kuberikan untuknya. kemudian
kedua tangan saya turun ke roknya dan pelorotkan roknya.”mas jangan mas ahh
jangan mas malu ohh” pada saat ini masih sempet-sempetnya dia untuk bilang
tidak. kemudian munculah G-string biru muda, warna kesukaanku kemudian kuraba,
rupanya sudah basah.
kemudian aku raba
bibir vaginaya yang sudah merah merekah.”ahh enak” kemudian aku pelorotkan juga
g stringnya sehingga sudah terlihat paini si toket gede bugil denganpayudata
yang mingkin sudah bertambah bear 25% dengan puting mengeras dan vagina basah
yang sudah merekah siap untuk ditidur kemudian saya menyuruh paini untuk
membuka bajuku. setelah itu dia memelorotkan celanaku sehinnga terlihatlah CD
ku yang menyembul. kemudian saya berkata “paini, kamu sudah siap ntuk melihat
penis saya sayang?”, “sudah siap mas” kemudian dia melorot kan celanaku dan
“toing” penis ku menyembul keluar, penis dengan jembut keriting dan penis kokoh
sekitar 18 cm dengan diameter 3 cm.
“emut donk say…”
“diemut?!”
“iya diemut, dijilat”
“nggak brani ya say?”
“iya mas…”
rupanya dia rada ngeri
dengan penisku, kemudian saya kk dapur dan mengambil susu kental manis dan
mengambil ceres. kemudian saya oleskan susu kental manis coklat itu sampai
memenuhi penis ku dan dan kuberi ceres warna-warni di penisku
“biar mbak nggak takut,
ini saya beri coklat bia enak oralnya, emut sam pai habis”
“iya mas”
“jangan lupa, jangan
sampe burung mas kena gigi, nanti lecet”
kemudian dia mulai
menjilat penis saya, awalnya menjilat tapi kelama-lamaan mengemut “ah enak
sekali paini terus ahh yess” yang lama kelamaan sampai mulutnya penuh dan saya
menjambak rambutnya. hisapanya seperti orang yang sudah sering nyepong. dia
menjalankan perintah. beberapa menit kemudian “croot-croot” saya melepaskan
mani saya pertama dimulutnya. anehnya penis saya tidak mengkerut, mungkin ini
efek dari obat tersebut.”mas kok buang pejunya di mulut mabak sih?”, “kamu tau
nggak mani itu mempunyai protein yang banyak?,telan aja” kemudian dia menurut
dan cairan putih kental itu dia telan sampai habis, kemudian giliran saya
menjilat vaginanya. kuraba vaginanya dan kucari clitorisnya. dia mendesah “ahh
enak mass lanjut mass” dan kemudian keluar juga dan kubersihkan dari mulutku
dan sekarang mungkin
saatnya penis saya menerobos vaginanya. “mbak, mungkin ini rada sakit, tapi setelah
itu nikmatnya keluar”, dan saya sudah bersiap memasukanya. kemudian tangan saya
dipegang, “mas, nanti kalo hamil gimana mas?”,”kalo kamu hamil aku tanggung
jawab”. kemudian sayaberusaha memasukan penis perlahan-lahan rupanya ketika
kepala penisku pengenai dinding vaginanya, “uhh, perih mas” kemudian saya
memasukan penis 1 cm dan keluar lagi, kemudian saya masukan penis 2 cm dan
keluar lagi dan terus-terus menerus danakhirnya aku merasakan ada dinding “duh
mas perih sekali, “udah kamu siap-siap ya say”. kemudian saya menekan dengan
keras “Aaaaa…” paini teriak dengan keras. kemudian aku mulai gerakan
maju-mundur dengan posisi missionaris dan sesekali saya minta agar penis saya
dijepit diantapa penisnya. “ah-ah-ah-ah” muka kesakitan paini berubah menjadi
muka penuh kenikamatan
“oh oh oh lebih cepat
mas” kemudian saya mempercepat gerakan penis saya “nikmat mas terus mas uhhh
ahhh yes yess” desahan paini yang membuatku bersemangat. setelah itu kami
berganti posisi favorit (katanya) doggy style. saya menyuruh marni membentuk
seperti ****** dan kemudian saya mulai menyodok vagina paini. “ah ah mas terus
mas ah ah” sedankan saya memukul pantanya sampai merah dan setelah itu saya
jambak rambutnya seperti cowgirl . tetapi rasa sakit itu sepertinya ditutupi
oleh sodokan maut penis ku. dan beberapa menit kemudian paini “mass mau pipis
ahh”,”udah keluarin aja”. dan kemudian dia menegluarkan cairan kental dan
beberapa menit kemudian “croot…croot…” saya juga mengeluarkan cairan hangat
yang kental di vaginanya. setelah itu kami french kiss dan tidur bersama di
kamar tidur ortuku sambil bugil. kemudian tidak terasa sudah pagi rupanya.
paini masih teridu pulas dan saya membanguninya.
“Mbak, bangun mbak
udah jam 9 pagi mbak”
kemudian dia bangun
dengan tubuh lemas ” loh, kok sudah jam 9 pagi”
“laper mbak”
“mas andi mau makan
apa”
“roti selai aja deh,
gimana mbak permainan semalam?, enak nggak?”
“enak banget mas,
besok-besok lagi ya mas”
“iya”
“mas, tapi nanti kalo
aku hamil gimana mas”
“udah tenang aja,
nanti beli pil anti hamil aja”
“mas nakal deh”
katanya mencubit putingku
“kamu nakal juga deh”
kemudian aku mencubit payudaranya
“kamu jangan pake baju
dulu yach” pintaku
“iya, tapi mas juga”
kemudian paini pergi
ke dapur dan aku pergi ke kamarku untuk mengambil CD BF pinjeman temanku untuk
memberikan pendidikan macam posisi ngeseks. kemudian terdengar suara dari dapur
“mas andi, selainya rasa apa?, stroberi,coklat,nanas apa kacang?”
kemudian muncul lagi
pikiran ngeresku untuk menidurinya
“bawa aja semua
selainya. sekalian bawa ceres sama madu sayank”
“buat apa?”
“liat aja nanti deh”
kemudian kami
berkumpul lagi di ruang keluarga. saya menyetel film biru kualitas DVD.
terlihat dari kover disknya dengan judul hardcore xxx yang kata teman saya
katanya ngeseks di bermacam posisi dan di berbagai tempat seperti di
kantor,rumah sakit, hutan, lapangan, air terjun dll dan orangya bermacam
seperti chinesse,arabian,india dan lokal ,dll. sedangkan paini sudah menaruh
roti dan barang yang saya inginkan. kemudian kami menonton film tersebut
bersama paini sabil makan roti. wah rupanya film ini berdurasi 45 menit.
Ternyata benar kata sohibku ini film ini memberi pengetahuan posisi macam-macam
dan tempat settingannya keren. baru menonton adegan buka baju penis saya
bengkak lagi. sedangakan paini masih santai-santai saja.
para model yang
digunakan betul-betul pro dan cakep-cakep dan cantik-cantik. dan saya paling
suka melihat salah satu adegan 1 tante-tante girang yang luar biasa cantiknya
serta tubuh yang sangat sempurna dientot 3 orang. saya juga suka melihat orang
india yang mukanya seperti aiswarya rai yang toketnya ukuran jumbo, saya taksir
39c ditiduri oleh pria india perkasa. dan kemudian film itu selesai
“mas andi, minta jatah
lagi dong, saya melihat paini yang waow payudaranya betul-betul membengkak,
tidak seperti kemarin. putingnya pun lebih besar. kemudian saya menumpahkan
semua sirup dan selai saya oleskan ke tubuh saya dan tidak lupa untuk
memberikan ceres ke tubuh saya kemudian saya menyuruh membersihkan tubuhku
dengan lidah. kemudian dia menjilat tubuhku dengan ganas dan terakhir mengemut penis
saya. mungkin karena kelewat nafsu yang membara.
Paini menngemut dengan
sangat pintar dan kemampuan sedotanya kayak mesin pompa betul betul enak sekali
tidak kaya kemarin. sedotanya mungkin bisa membuat penis saya panjang,”uh-ah
alamak enaknya terus ah sedot trus yess ahhh uhhh” desahanku sambil menjambak
rambutnya” beberapa meni kemudian saya menumpahkan mani di mulutnya dan dia
langsung mengemutnya, tapi kali ini penis saya mengekrut.
“loh mas, kok ini
mengkerut sih nggak kayak kemarin?”
“kan ini nggak pake
obat sayang kayak kemarin”
“kalo ukuranya segini
gimana masukinya dong?”
“semua laki-laki tuh
kayak gini kalo abis keluarin peju, kamu harus bikin saya rangsangan biar
ngaceng lagi”
“rangsangan apaan?”
“pokoknya sesuatu yang
bikin aku ngaceng seperti menari bugil atau laninya”
oh kamu tiru ini aja,
lebih gila juga boleh”
sebetulnya penis saya
dipijit-pijit juga udah ngaceng tapiu saya mencari cara untuk mengulur waktu
kemudian aku ke
kamarku mengambil DVD porno lagi yang ceritanya seorang wanita super
eksibisionis membuat pria horny. kemudian aku menyetelnya untuk paini.
sedangkan aku kamar tidur untuk merenggangkan otot.
setelah selesai saya
melihat paini masih menonton film itu dan beberapa menit kemudian film itu
selesai. kemudian paini menggunakan bajunya lagi. “loh kok pake baju
lagi”,tanyaku. “buat pertunjukan, nanti juga copot lagi”. dia menyuruhku untuk
duduk di sofa agar saya bisa menikmatinya. rupanya dia ingin meniru yang ada di
film barusan. setelah selesai pakai baju dia bilang action maka akting nya di
mulai. Dia berjalan berjalan seperti peragawati dan matanya selalu menlirik
padaku dengan kedipan nakal.
kemudian dia stop di
depanku. kemudian dia jong kok dengan paha terbukan lebar memamerkan vaginaya
karena tidak menggunakan kolornya kehadapanku kemudian berdiri lagi. kemudian
dia mengambil botol air mineral dan menumpahkan di rambut bajunya seperti tidak
sengaja. kemudian terlihatlah kedua putingnya yang menambah keseksianya.
kemudian dia kelihatan seperti megusap bajunya. yang kemudian kedua tangan itu
mengusap dadanya yang basah karena air itu. kemudian dia dia seperti ketagihan
mengusap payudaranya dan memegang pyudaranya. Spontan burungku sudah berdiri
tapi belum maksima. kemudian dia memilin-milin putingnya yang rupanya terangsang
sendiri. dia memuntir muntir putingnya dan tentu desahanya “ah-uh ohhh” yang
membuat saya horny maksimal. kemudian setelah memuntir dia kemudian dia duduk
berhadapan di kursi.
dia terlihat membuka
pahanya yang spontan sudah membuat jatah. tapi rupanya belum berakhir. paini
kemudian mengusap-usap pahanya dan mulai meraba-raba bibir vaginanya. kemudian
diamulai memasukan 3 jari sekaligus ke dalam vaginanya. kemudian dia mulai
mengocok jarinya di vaginaya. pertunjukan panas ini sangat mendebarkan yang
dimana ini kejadian “live show” yang sangat panas. eranganya ketikan memaskuan
jarinya “ah-uh ahhh” membuat pria manapun ngaceng. kemudian setelah berselang
berapa menit, paini meng akhiri mastur basinya. cairan kental sudah ada di
jarinya. kemudian saya tepuk tangan dan sebuat ciuman jdat.
“Wah rupanya paini
pinta berakting”
“ah bisa aja mas andi,
saya kan cuma meniru yang ada di tv”
“karena kamu berhasil
membuat saya ngaceng ayo kita bertanding”
“paini, boleh nggak
saya anal sex?”
“Anal sex, apaan tuh?”
“Anu,ngesex tapi di
pantatmu”
“MMMM” paini
“plis, munkin rada
perih, tapi saya ingin coba”
“boleh mas”
kemudian paini
telungkup dan saya beri bantal di pantanya serta penis saya sudah pas ke
panatatnya
“saya masukin ya,
sakitnya ditahan ya”
kemudian saya
memasukan penis saya, setiap saya masukin, paini mendesis kesakita. saya suruh
untuk masturbasi. kemuadian saya menaikan temponya. ternyata benar. dijepit
pantan itu enak rupanya. “ahh….uhh….” semakin lama semakin cepat “ahh…uhhh…” eranaganku.
“ahh nikmat sekali dijepit pantatmu paini !”. dan beberapa menit kemudian saya
menghentikan aksi ini. saya kasihan paini merasa kesakitan. kemudian saya suruh
untuk berbalik badan. rupanya dia sudah berlinagan air mata. kemudian saya
mengecup matanya.
“sudah paini”
“loh mas kok nggak
sampai puncak”
“saya kasihan sama
kamu paini”
“ah nggak papa kok mas
sapai selesai, yang penting mas andi senang”
“udah nggak saya
terusin analnya, sekarang gini aja, kamu diata saya dibawah, kamu pasti senang”
kemudian kita
bertanding dengan posisi woman on top atau wanita diatas. dengan posisi ini
saya melihat wajah paini berubah 360 derajat. “ahhhh…uhhhh…..”desahan ini
selalu keluat apabila paini memasukan penisku. semakin lama desahanya semakin
jadi “wow, yess ah yess”, semakin lama temponya semakin cepat. dan akhirnya
“mas, paini mau
keluar”
“mas andi juga keluar,
kita keluar sama-sama yuk”
“kita hitung ya 3…”
“dua…”
“satu…”
“croot” akhirnya kami
langsudn lemas bersama
“ayo paini, kita bikin
penutupan”
“iya mas”
“sekarang kamu
pijit-pijit penis saya biar berdiri lagi”
kemudian paini memijit
batang kemluanku dan akhirnya ngaceng lagi”
“sekarang kita
bertanding di kamar mandi sambil mandi biar bersih”
“mau di kamar mandi,
di dapur siapa takut!”
saya heran dengan ini
cewek kok nggak capek ngesex ya, mungkin gara-gara pengalaman pertama)
kemudian saya gotong
dia ke kamar mandi dan saya setel air hangat
kemudian kami saling
menyabuni dan membilas satu dengan lainya. setelah itu kami sikat gigi dengan
cara unik. saya sikat gigi dengan odol yang banyak sekali. kemudian saya sikat
sehinngga busanya bertumpahan. kemudian busa itu saya tranfer lewat french kiss
yang lama dan saya begitu juga kumur kumur tapi airnya air bersih maksudnya air
yang dari keran saya masukan ke mulut saya langsung saya beri ke paini jadi
tidak saya gunakan kumur dahulu. setealah itu kita ngesex posisi standing yaitu
paini saya senderkan di tembok kemudian kinya ditekuk ke atas dan saya menembus
vaginanya. rupanya posisi ini membuat saya menguras banyak energi dan bikin
capek tetapi tertutupi oleh kenikmatan duniawi dan setelah beberapa menit saya
menegeluarkan mani terakhir saya di vaginanya dan kami saling mengeringkan
badan dan memakai baju kembali
dan setelah ini paini
merapihkan rumah. Sejak peristiwa ini kami sering melakukan hubungan sumai
istri apabila dirumah hanya kami berdua. dan karena sex ini mendongkrak nilai
raport saya lebih bagus. dan kalau ulangan nilai saya menjadi lebih bagus dan
tanpa menyontek. bahakan nilai UAN saya 100 besar sejawa timur bahkan saya bisa
masuk universitas terkemuka di bandung. meskipun jauh dengan kampung halaman
sesekali kami masih berhubungan badan apabila saya pulang kampung.
dan apabila saya
dibandung, saya selalu menyuruh paini untuk merawat payudaranya dan meminum
jamu perapet vaginanya. tetapi sayang, ketika saya sudah semester II, dia
mengundurkan diri dengan alasan ingin menikah. Tapi rupanya dia ke surabaya
kata ibunya. kata ibunya juga dia mengubah nama menjadi Aini, mungkin ingin
menghilangkan image kedesaannya. kata ibunya dia kesana menjadi perawat katanya
tetapi saya kurang percaya keran dia tidak bersekolah keperawatan. entah tidak
tahu kenapa dia ke surabaya mungkin mendapatkan pekerjaan baru disana apa jual
diri di lokalisasi Dolly. selamat tinggal paini si toket gede.
TAMAT
Baca juga
No comments:
Post a Comment