Hari masih pagi,
dokter gigi santoso sebenarnya belum siap terima pasien , namun saat ia tiba di
tempat praktek seorang gadis cantik telah menunggunya.ia meminta dokter untuk
memriksa giginya sepagi itu karena nanti siang dia ada ujian smester.
namanya amanda, ia
mahasiswi smester awal di sebuah universitas ternama di bandung. tak dapat
disangkal jika memang amanda mempunyai wajah cantik dan body yg menggiurkan.
sehingga dokter pun mengizinkan amanda untuk masuk ke ruang praktek.
amanda kemudian segera
duduk di bangku periksa sementara dokter santoso menyiapkan peralatan untuk
memeriksa.
"kenapa nih ,
amanda..?"
"ini dok, gigi
belakang saya sakit banget , mana mau ujian lagi.."
"ok , saya
periksa dulu."
dokter sempat tertegun
saat melihat amanda terbaring di bangku periksa, amanda yg saat itu memakai
blouse putih dan rok hitam terlihat sangat memancing birahi, buah dadanya solah
berontak ingin keluar tertahan oleh kancing blouse.
sambil memeriksa gigi
amanda, selintas pikiran kotor muncul di otaknya. ia pun mengatakan bahwa ia
akan menggunakan bius untuk mengobati gigi amanda, dan sesuai perkiraan amanda
hanya mengangguk setuju.
dokter segera
menyiapkan bius dan mengatur dosisnya sedemikian rupa, sehingga amanda tidak
akan total pingsan. dosis ini hanya akan membuat amanda setengah sadar, dan
juga membuat amanda tidak punya kontrol terhadap tubuhnya.
"tahan sebentar
ya.." kemudian dokter menyuntikan obat bius itu pada amanda.dan beberapa
menit kemudian amanda mulai tak sadarkan diri.
ternyata berhasil ,
meski mata amanda tidak tertutup ,tapi pandangannya kosong,menandakan ia
stengah sadar. dokter mengguncangkan bahu amanda dan memanggil namanya, tak ada
respon. ia sekali mengguncangkannnya , agak lebih keras, amanda tetap tak
menjawab. dr santoso segera mengunci ruang prakteknya.
dan senyum nafsu
menhias wajahnya melihat tubuh amanda yang tak berdaya.
dokter santoso mulai
meraba paha mulus amanda, dari bawah ,keatas, terus menelusup masuk ke balik
rok hitam amanda, meremas pantat amanda, dan memainkan vaginanya. amanda
merintih pelan, namun masih tetap tak sadarkan diri.
dokter kemudian
menurunkan tinggi bangku periksa tsb senhingga kini amanda nyaris terbaring
lurus.
"amanda, saya
buka bajunya ya..?"
amanda tak menjawab,
tatapannya tetap kosong namun kepalanya mengangguk pelan.
segera dokter santoso
membuka kancing blouse amanda satu persatu, memperlihatkan buah dada yg masih
tertutup bra putih, dengan perlahan ia mengankat ke atas bra amanda, dan mulai
meremas buah dadanya yg menonjol sempurna. amanda kembali merintih pelan.
"gimana amanda,
enak..?"
amanda hanya
mengangguk pelan tanpa sadar.
dokter santoso
kemudian membuka celananya sendiri, meraih tangan kanan amanda dan
menggengamkannya pada kont*lnya. imajinasinya melayang sangat tinggi, saat tangan
halus amanda menyentuh kont*lnya. ia kemudian menggerakan tangan amanda ,seolah
amanda sedang mengocok kont*lnya, membuat dokter menggeram tertahan.
"amanda, buka
mulutnya ..yg lebar..."
begitu mulut amanda
terbuka, dokter segera memasukan kont*l ke dalamnya. perasaan hangat dan nikmat
menjalar ke seluruh tubuh dokter santoso.
"amanda coba
sedot dong..."
namun amanda tak
bereaksi. tentu saja , meski tak sadarkan diri namun bukan berarti ia bisa
diperintah apapun. dokter santoso menyadari hal itu , hingga akhirnya ia yg
bergerak maju mundur , sentuhan bibir manis amanda di kont*lnya membuat ia
melayang sangat tinggi.
hingga beberapa menit
akhirnya ia merasakan akan orgasme, ia menahan kont*lnay di mulut amanda , dan
menyemburkan spermanya langsung ke tenggorokan amanda. hal ini ternyata membuat
amanda terbatuk batuk , beruntung efek obat bius tsb masih bekerja.
dokter santoso segera
memakai celananya kembali dan merapihkan pakaian amanda, sambil sempat meremas
buah dada indah itu untuk terakhir kali, lalu duduk di balik mejanya seolah tak
ada apa apa.
tak seberapa lama,
amanda sadarkan diri, dan tersenyum pada dokter, ia tidak menyadari apa yg baru
saja terjadi.
" gimana
dok..?"
"kamu gimana
perasaannya amanda...?'
"yaahh..lumayan
sih ga sesakit tadi, tapi kok rasanya aneh ya..?" ia tidak tahu rasa aneh
itu adalah sperma dokter santoso.
"ahh, ga apa
apa...itu obat kok..banyak banyak minum aja ya..?"
"terima kasih
dok.."
"sama sama"
sebelum pulang dokter
santoso mengingatkan agar amanda melakukan kontrol rutin tiap seminggu sekali.
amanda yg tidak tahu
apa yg dipikirkan dokter hanya meng iyakan saja.
sementara dalam
pikiran dokter santoso, berbagai rencana untuk menikmati tubuh amanda lebih jauh
mulai tersusun.
akankah cerita
bersambung....
Baca juga
No comments:
Post a Comment