Kamar kostnya Abi
berbaring sambil ngelamun. Diluar gerimis yang turun sejak sore belum juga usai
sehingga menambah dinginnya udara malam, dikota yang memang berhawa sejuk.
Malam minggu tanpa pacar dan hujan pula membuat Abi suntuk. Dicobanya
memejamkan matanya membayangkan sesuatu. Yang muncul adalah seraut wajah cantik
berkerudung. Teh Tita, ibu kostnya.
Teh atau Teteh adalah
sebutan kakak dalam bahasa Sunda. Dibayangkannya perempuan itu tersenyum manis
sambil membuka kerudungnya, mengeraikan rambutnya yang hitam panjang. Membuka
satupersatu kancing bajunya. Memperlihatkan kulit putih mulus dan sepasang buah
dada montok yang disangga BH merah jambu. Dan buah dada itu semakin menampakkan
keindahannya secara utuh ketika penyangganya telah dilepaskan. Sepasang bukit
kembar padat berisi dengan puting merah kecoklatan di dua puncaknya menggantung
indah.Lalu tangannya membuka kancing celana panjang yang segera meluncur
kebawah. Tinggallah secarik celana dalam, yang sewarna BH, membungkus pinggul
montok. Bagaikan penari strip-tease, secarik kain kecil itu segera pula
ditanggalkan. Menampakkan selangkangannya yang membusung dihiasi bulu jembut
menghitam, kontras dengan kulitnya yang putih mulus. Dihadapannya kini berdiri
perempuan telanjang dengan keindahan bentuk tubuh yang menaikan nafsu syhawat.
Blarrrr! Suara guntur
membuyarkan lamunannya. Abi bangkit berdiri sambil menggaruk batang kontol di
selangkangnnya yang mulai tegang dan keluar dari kamarnya menuju dapur untuk
membuat teh panas. Setelah membuat teh kemudian keruang duduk untuk nimbrung
nonton TV bersama keluarga tempat ia kost. Baru sekitar satu bulan ia kost
dirumah keluarga Pak Hamdan setelah dia pindah dari tempat kostnya yang lama.
Hamdan telah beristri dengan anak satu berumur tujuh tahun.
Ternyata ruang duduk
itu sepi, TV nya juga mati. Mungkin Teh Tita sudah tidur bersama anaknya karena
Pak Hamdan sedang ke Bandung menemani ibunya yang akan dioperasi. Akhirnya Abi
duduk sendiri dan mulai meghidupkan TV. Ternyata hampir semua saluran TV yang
ada gambarnya kurang bagus. Abi mencoba semua saluran dan cuma Indosiar saja
yang agak terlihat gambarnya meski agak berbintik. Mungkin antenanya kena
angin, pikirnya.Dengan setengah terpaksa dinikmati sinetron yang entah judulnya
apa, kerena Abi selama ini tidak pernah tertarik dengan sinetron Indonesia.

Tiba-tiba Abi
mendengar pintu kamar dibuka. Dan dari kamar keluarlah perempuan yang biasa
dipanggil Teh Tita. Abi kaget melihat kehadiran perempuan itu yang tiba-tiba.
"Eh, Teteh belum
tidur? Keberisikan ya?" tanya Abi tergagap
"Ah, tidak
apa-apa. Saya belum tidur kok" jawab perempuan itu dengan logat Sunda yang
kental.
Yang membuat Abi kaget
sebenarnya bukan kedatangan perempuan itu, tapi penampilannya yang luar dari
kebiasaanya. Sehari-hari Tita, seperti kebanyakan ibu rumah tangga di kota ini,
selalu berkerudung rapat. Sehingga hanya wajahnya saja yang terlihat. Dan
itulah yang pada awalnya membuatnya tertarik kost dirumah ini ketika bertamu
pertama kali dan bertemu dengan Tita.
Dengan berkerudung
justru semakin menonjolkan kecantikan wajah yang dimilikinya. Dengan
alismatanya yang tebal terpadu dengan matanya yang bening indah, hidungnya
mancung bangir dan bibirnya yang merah merekah. Dengan postur tubuh dibalik
bajunya terlihat tinggi serasi.Entah mengapa Abi selalu tertarik dengan
perempuan cantik berkerudung. Pikiran nakalnya adalah apa yang ada dibalik baju
yang tertutup itu. Dan pada saat itupun pikiran kotornya sempat melintas
mencoba membayangkan Tita tanpa busana. Tapi pikiran itu dibuangnya ketika
bertemu dengan suaminya yang terlihat berwibawa dan berusia agak lebih tua dari
Tita yang masih dibawah tigapuluh tahun. Akhirnya jadilah ia kost di paviliun
disamping rumah tersebut dan pikiran kotornya segera dibuang jauh, karena ia
segan pada Pak Hamdan. Tapi secara sembunyi ia kadang mencuri pandang
memperhatikan kecantikan Tita dibalik kerudungnya dan kadang sambil
membayangkan ketelanjangan perempuan itu dibalik bajunya yang tertutup, seperti
tadi.
Tapi malam ini Tita
berpenampilan lain, tanpa jilbab/kerudung! Rambutnya yang tak pernah terlihat,
dibiarkan terurai. Demikian juga dengan bajunya, Tita memakai daster diatas
lutut yang sekilas cukup menerawang dan hanya dilapisi oleh kimono panjang yang
tidak dikancing. Sehingga dimata Abi, Tita seperti bidadari yang turun dari
khayangan. Cantik dan mempesona. Mungkin begitulah pakaiannya kalau tidur.
"Gambar tivinya
jelek ya?" tanya Tita mengagetkan Abi.
"Eh, iya.
Antenenya kali" jawab Abi sambil menunduk.
Abi semakin berdebar
ketika perempuan itu duduk disebelahnya sambil meraih remote control. Tercium
bau harum dari tubuhnya membuat hidung Abi kembang kempis. Lutut dan sebagian
pahanya yang putih terlihat jelas menyembul dari balik dasternya. Abi menelan
ludah.
" Semuanya jelek,
" kata Tita " Nonton VCD saja ya?"
"Terserah
Teteh" kata Abi masih berdebar menghadapi situasi itu.
"Tapi adanya film
unyil, nggak apa?" kata Tita sambil tersenyum menggoda.
Abi faham maksud Tita
tapi tidak yakin film yang dimaksud adalah film porno.
"Ya terserah
Teteh saja" jawab Abi. Tita kemudian bangkit dan menuju kamar anaknya.
Abi semakin berdebar,
dirapikan kain sarungnya dan disadari dibalik sarung itu ia cuma pakai celana
dalam. Diteguknya air digelas. Agak lama Tita keluar dari kamar dengan membawa
kantung plastik hitam.
"Mau nonton yang
mana?" tanyanya menyodorkan beberapa keping VCD sambil duduk kembali di
samping Abi. Abi menerimanya dan benar dugaannya itu VCD porno.
"Eh, ah yang mana
sajalah" kata Abi belum bisa menenangkan diri dan menyerahkan kembali
VCD-VCD itu.
"Yang ini saja,
ada ceritanya" kata Tita mengambil salah satu dan menuju alat pemutar
dekat TV. Abi mencoba menenangkan diri.
"Memang Teteh
suka nonton yang beginian ya?" tanya Abi memancing
"Ya
kadang-kadang, kalau lagi suntuk" jawab Tita sambil tertawa kecil
"Bapak
juga?" tanya Abi lagi
"Ngga lah, marah
dia kalau tahu" kata Tita kembali duduk setelah memencet tombol player.
Memang selama ini Tita menonton film-film itu secara sembunyi-sembunyi dari
suaminya yang keras dalam urusan moral.
"Bapak kan
orangnya kolot" lanjut Tita "dalam berhubungan suami-istri juga ngga
ada variasinya. Bosen!"
Abi tertegun mendengar
pengakuan Tita tentang hal yang sangat rahasia itu. Abi mulai faham rupanya
perempuan ini kesepian dan bosan dengan perlakuan suaminya ditempat tidur. Dan
mulai bisa menangkap maksud perempuan ini mengajaknya nonton film porno. Dalam
hati ia bersorak girang tapi juga takut, berselingkuh dengan istri orang belum
pernah dilakukannya.
Film sudah mulai,
sepasang perempuan dan lelaki terlihat mengobrol mesra. Tapi Abi tidak terlalu
memperhatikan. Matanya justru melirik perempuan disebelahnya. Tita duduk sambil
mengangkat satu kakinya keatas kursi dengan tangannya ditumpangkan dilututnya
yang terlipat, sehingga pahanya yang mulus makin terbuka lebar. Abi sudah tidak
ragu lagi.
"Teteh kesepian
ya?" Tanya Abi sambil menatap perempuan itu Tita balik menatap Abi dengan
pandangan berbinar dan mengangguk perlahan.
"Kamu mau tolong
saya?" tanya Tita sambil memegang tangan Abi.
"Bagaimana dengan
Bapak ?" tanya Abi ragu-ragu tapi tahu maksud perempuan ini.
"Jangan sampai
Bapak tahu" kata Tita"Itu bisa diatur" lanjut Tita sambil mulai
merapatkan tubuhnya.
Abi tak mau lagi
berpikir, segera direngkuhnya tubuh perempuan itu. Wajah mereka kini saling
berhadapan, terlihat kerinduan dan hasrat yang bergelora dimata Tita. Dan
bibirnya yang merah merekah basah mengundang untuk di kecup. Tanpa menunggu
lagi bibir Abi segera melumat bibir yang sudah merekah pasrah itu.Abi semakin
yakin bahwa perempuan ini haus akan sentuhan lelaki ketika dirasakan ciumannya
dibalas dengan penuh nafsu oleh Tita.
Bahkan terkesan
perempuan itu lebih berinisiatif dan agresif. Tangan Tita memegang belakang
kepala Abi menekannya agar ciuman mereka itu semakin lekat melumat. Abi
mengimbangi ciuman itu dengan penuh gairah sambil mencoba merangsang perempuan
itu lebih jauh, tangannya mulai merabai tubuh hangat Tita. Dirabanya paha mulus
yang sedari tadi menarik perhatiannya, diusapnya perlahan mulai dari lutut yang
halus lembut terus keatas menyusup kebalik dasternya.
Tita bergetar ketika
jemari Abi menyentuh semakin dekat daerah pangkal pahanya. Tangan Abi memang
mulai merambah seputar selangkangan perempuan itu yang masih terbungkus celana
dalam. Dengan ujung jarinya diusap-usap selangkangan itu yang makin terbuka
karena Tita telah merenggangkan kedua pahanya. Dan rupanya Tita telah semakin
larut hasratnya dan ingin merasakan rabaan yang langsung pada selangkangannya.
Dengan sigap tanpa malu-malu ditariknya celana dalam itu, dibantu oleh Abi
dengan senang hati, sehingga terbuka poloslah lembah yang menyimpan lubang
kenikmatan itu.
Segera saja tangan Abi
merambahi kembali lembah hangat milik Tita yang telah terbuka itu. Dirasakan
bulu-bulu jembut yang lebat dan keriting melingkupi lembah sempit itu. Jemari
Abi membelai bulu jembut itu mulai dari bawah pusar terus kebawah.Tita makin
mendesah ketika jemari Abi mulai menyentuh bibir memeknya. Itulah sentuhan
mesra pertama dari jemari lelaki yang pernah Tita rasakan pada daerah
kemaluannya.
Suaminya tidak pernah
mau melakukan hal itu. Dalam bercinta suaminya tidak pernah melakukan pemanasan
atau rabaan yang cukup untuk merangsangnya. Biasanya hanya mencium dan meraba
buah dadanya sekilas dan ketika batang kontolnya sudah tegang langsung
dimasukan ke lubang memek Tita. Bahkan ketika lubang memek itu masih kering,
sehingga rasa sakitlah yang dirasakan Tita.Selama hampir delapan tahun menikah,
Tita belum pernah merasakan nikmatnya bercinta secara sesungguhnya. Semuanya
dikendalikan dan diatur oleh suaminya. Berapa hari sekali harus bercinta, cara
apa yang dipakai, dan sebagainya. Hamdan suaminya yang berusia hampir
empatpuluhlima tahun ternyata lelaki yang ortodok dan tidak pernah
memperhatikan keinginan istrinya. Apalagi ia menderita ejakulasi prematur.
Sehingga sudah jarang frekuensinya, cepat pula keluarnya.
Soal teknik bercinta,
jangan ditanya. Tidak ada variasi dan dilarang istrinya berinisiatif. Baginya
meraba kemaluan istri apalagi menciumnya adalah dosa. Melihat istri telanjang
adalah saat memenuhi kewajiban suami istri di ranjang. Baginya bersenggama adalah
memasukan batang kemaluannya yang tegang ke dalam kemaluan istri dengan tujuan
mengeluarkan airmani didalam lubang itu secepatnya, tidak perlu bertanya
istrinya puas atau tidak.Sehingga selama bertahun-tahun, Tita tidak lebih dari
benda yang mati yang punya lubang buat membuang airmani suaminya bila tangkinya
sudah penuh. Tita sebagai perempuan, yang ternyata mempunyai hasrat menggebu,
cuma bisa berkhayal bercumbu dengan lelaki yang bisa memberikan kenikmatan
dengan penuh fantasi.
Selama bertahun-tahun.
Hanya kira-kira setahun ini Tita bertemu dengan seorang wanita sebayanya yang
juga mengalami nasib hampir sama dengannya. Mereka kemudian berteman akrab,
saling curhat dan bersimpati. Dari wanita ini, Lilis namanya, Tita mendapatkan
film-film porno yang dipinjamkan secara sembunyi-sembunyi. Hubungan mereka
sangat akrab karena keduanya juga takut melakukan selingkuh dengan mencari
lelaki lain. Yang berani mereka lakukan akhirnya kadang-kadang bermesraan
berdua sebagai pasangan lesbian.
Tetapi sebagai perempuan
normal Tita tidak terlalu mendapatkan kenikmatan yang diharapkan dari hubungan
itu. Dan kini ketika jemari lelaki yang dengan penuh perasaan merabai daerah
sensitifnya, semakin berkobarlah nafsu ditubuh Tita. Seakan haus yang selama
ini ada telah menemukan air yang dingin segar.
"Ah..terus
Bi.." desahnya membara.
Kuluman bibir mereka
terus saling bertaut. Lidah mereka saling menjilat, berpilin mesra. Abi
mengeluarkan semua kemampuannya, demikian juga dengan Tita mencoba melepaskan
hasrat yang dipendamnya selama ini. Selama bertahun-tahun Tita dapat meredam
hasratnya. Tak ada keberanian untuk menyeleweng, meski niat itu ada. Tapi sudah
sejak beberapa bulan terakhir ini suaminya semakin jarang menyentuhnya.
Sehingga hasratnya semakin menggumpal.Malam ini keberaniannya muncul ketika
suaminya tidak ada dirumah. Sejak Abi kost dirumahnya, Tita telah
memperhatikannya dan ia juga tahu pemuda itu juga memperhatikannya.
Malam ini Tita tidak
perduli lagi dengan dosa apalagi suaminya. Ia ingin hasratnya terlampiaskan.
Mulut mereka sudah saling lepas, dan mulut Abi mulai menyusuri leher jenjang
Tita yang selama ini tertutup rapat. Mulut Abi menciumi leher jenjang yang
lembut itu beberapa saat terus kebawah sepertinya hendak kedaerah belahan dada
Tita, tapi tiba-tiba Abi bergeser dari duduknya dan bersimpuh di lantai dan
melepaskan ciumanya sehingga mukanya berada diantara paha Tita yang mengangkang
dimana bibir memeknya sedang dirabai jemari pemuda itu.Rupanya Abi ingin
memberikan rangsangan yang lebih lagi dan rupanya Tita juga faham maksud Abi.
Dengan berdebar dan
antusias ditunggunya aksi Abi lebih lanjut terhadap selangkangannya dengan
lebih lebar lagi mengangkangkan kedua kakinya. Tita menunduk memperhatikan
kepala Abi dicondongkan kedepan dan mulutnya mulai mendekati selangkangannya
yang terbuka. Dilihatnya TV yang juga sedang menayangkan gambar yang tidak
kurang hotDihadapan Abi selangkangan perempuan yang telah terkangkang bebas.
Terlihat bulu jembut yang menghitam agak keriting menumbuhi lembah yang sempit diantara
paha montok yang putih mulus.
Abi menelan ludah
melihat pemandangan yang indah itu. Labia mayoranya terlihat merekah basah,
dihiasi bulu jembut menghitam ditepi dan atasnya. Kontras dan indah dipandang.
Kedua tangannya memegang kedua paha yang telah mengangkang itu. Dijulurkan
lidahnya menyentuh belahan kemerahan yang sudah terkuak itu. Tercium wangi
harum dari lembah itu.Kedua tangan Abi bergeser mendekati lubang memek itu
untuk lebih menguakkannya
"Ahhh….!"
Tita mendesah dan pinggulnya bergetar ketika ujung lidah itu menyentuh bibir
memeknya.
Desahannya semakin
menjadi ketika lidah Abi mulai menjilati bibir yang merekah basah itu dan
dengan ujung lidahnya mengelitik kelentit yang tersembunyi dibelahannya. Dan
itu semakin membuat Tita blingsatan merasakan nikmat yang belum pernah
dirasakan sebelumnya. Pinggulnya dihentak-hentakkan keatas menikmati sentuhan
yang belum pernah dirasakan tapi telah lama dihayalkan. Abi terus melakukan
jilatan yang nikmat itu dan tangannya yang satu mulai merambah keatas meremasi
buah dada yang montok padat.
Rupanya Tita sudah
merasa semakin panas meskipun diluar hujan masih turun. Segera dibuka kimono
dan dasternya, juga BH yang membungkus sepasang bukit kembar, sehingga
perempuan yang sehari-hari selalu berbaju tertutup dan terlihat alim ini kini
duduk telanjang bulat disofa dengan kedua kakinya mengangkang dimana seorang
pemuda bersimpuh sedang menjilati memeknya.Mata Tita merem melek menikmati
jilatan lidah dan rabaan tangan Abi. Hasrat yang telah lama dihayalkan kini
mulai terwujud. Ia bertekad untuk mewujudkan dan melaksanakan semua hayalan
yang selama ini disimpannya. Banyak hayalan gila-gilaan yang pernah di rekanya,
hasil dari pengamatannya menonton film-film porno.
Demikian juga dengan
Abi, impiannya kini tercapai. Bukan hanya melihat perempuan berkerudung
telanjang tapi juga bisa merabai tubuhnya bahkan mungkin sebentar lagi bercinta
dengannya.Jilatan dan rabaan Abi rupanya telah menaikkan nafsu Tita makin
tinggi hingga akhirnya dirasakan hasrat itu semakin memuncak. Tita yang belum
pernah merasakan orgasme selama berhubungan dengan suaminya, tapi dari
rangsangan ketika berhubungan lesbian dengan Lilis dan ketika menonton film
porno sambil merabai kemaluannya sendiri, ia tahu akan segera orgasme. Dengan
ganas di tariknyanya kepala Abi agar makin rapat keselangkangannya sambil
menggerakkan pinggulnya naik turun, sehingga bukan hanya mulut Abi yang
mengesek memeknya tapi juga hidung dan dagu pemuda itu.
"Ahhh…duh gusti…!
Ahhh! enak euy !" jeritnya tertahan ketika akhirnya orgasme itu datang
juga.
Demikian juga dengan
Abi, impiannya kini tercapai. Bukan hanya melihat perempuan berkerudung
telanjang tapi juga bisa merabai tubuhnya bahkan mungkin sebentar lagi bercinta
dengannya.Jilatan dan rabaan Abi rupanya telah menaikkan nafsu Tita makin
tinggi hingga akhirnya dirasakan hasrat itu semakin memuncak. Tita yang belum
pernah merasakan orgasme selama berhubungan dengan suaminya, tapi dari
rangsangan ketika berhubungan lesbian dengan Lilis dan ketika menonton film
porno sambil merabai kemaluannya sendiri, ia tahu akan segera orgasme. Dengan
ganas di tariknyanya kepala Abi agar makin rapat keselangkangannya sambil
menggerakkan pinggulnya naik turun, sehingga bukan hanya mulut Abi yang
mengesek memeknya tapi juga hidung dan dagu pemuda itu.
"Ahhh…duh gusti…!
Ahhh! enak euy !" jeritnya tertahan ketika akhirnya orgasme itu datang
juga.
Abi sempat tidak bisa
bernafas ketika mukanya dibenamkan rapat keselangkangan itu ditambah Tita
merapatkan kedua pahanya menjepit kepalanya. Beberapa saat Tita menyenderkan
kepalanya disandaran sofa dengan mata terpejam menikmati untuk pertama kali
klimaks karena dicumbu lelaki, nafas memburu dan perlahan kedua kakinya yang
menjepit kepala Abi kembali membuka sehingga Abi dapat melepaskan diri. Muka
Abi basah bukan hanya oleh keringat tapi juga oleh cairan yang keluar dari
lubang kenikmatan Tita.
Abi bangkit berdiri
sambil membuka kausnya yang digunakan untuk mengelap mukanya. Tubuhnya
berkeringat. Dipandangi perempuan telanjang itu yang duduk mengangkang. Baru
ini dapat diamati tubuh telanjang perempuan itu secara utuh.
"Hatur nuhun ya
Bi" kata Tita berterima kasih sambil membuka matanya sehabis meresapi
kenikmatan yang baru diraihnya.
Dan matanya kembali
berbinar ketika dilihatnya Abi telah berdiri telanjang bulat dengan batang
kontol mengacung keras. Batang kontol yang besar dan panjang. Jauh lebih besar
dari punya suaminya. Ini untuk pertama kalinya ia melihat lelaki telanjang
bulat selain suaminya. Abi mendekat dan meraih tangan Tita, dan menariknya
berdiri. Kemudian Abi mundur dua langkah mengamati tubuh telanjang perempuan
itu lebih seksama.
" Kenapa
sih?" tanya Tita sambil senyum-senyum.
"Saya lagi
memandangi tubuh indah sempurna yang selama ini tertutup" jawab Abi yang
memang terpesona dengan apa yang ada dihadapannya.
Ternyata benar yang
sering diangankannya tentang apa yang ada dibalik baju tertutup yang selama ini
dipakai Tita, bahkan lebih indah dari yang dibayangkannya karena ini
benar-benar nyata. Tubuh Tita memang nyaris sempurna. Badannya tinggi semampai
dengan wajah yang cantik dan lekuk setiap tubuhnya saling mendukung dan
proposional. Buah dadanya besar padat berisi, pinggangnya ramping dengan
pinggul dan pantat yang montok serta sepasang kaki jenjang dengan paha yang
padat berisi. Semuanya dibalut dengan kulit yang putih mulus tanpa cela. Dan
sesuatu yang rimbun berbulu kehitaman di pangkal pahanya menambah pesona.
Pemandangan itu
semakin memperkeras acungan batang kontol Abi. Dan Tita yang sudah terpesona
dengan benda itu dari tadi segera meraih dan mengenggamnya. Tita kembali duduk
sambil tetap menggengam batang kontol itu. Abi mengikuti dan tahu maksudnya.
Ternyata perempuan ini penuh dengan fantasi yang hebat, pikirnya.Dengan mata
berbinar diperhatikan batang kontol yang tegang dihadapannya. kontol yang jauh
lebih besar dan panjang dari punya suaminya. Telah lama Tita ingin merasakan
mengulum kontol lelaki seperti yang dilihatnya difilm porno.
Dipandangnya otot
tegang dalam genggaman tangannya. Dengan ujung lidahnya dijilat perlahan kepala
kontol yang mengkilap kecoklatan itu. Terasa aneh, tapi diulang lagi dan lagi
sehingga hasratnya makin menggebu. Maka dengan perlahan dibuka mulutnya sambil
memasukan batang kontol yang telah basah itu dan dikulumnya. Abi meringis
nikmat diperlakukan begitu. Apalagi Tita mulai melumati batang kontol didalam
mulutnya dengan semakin bernafsu.
Tita mencoba
mempratekkan apa yang dilihatnya difilm. Ia tidak hanya menggunakan lidahnya
tapi menggaruk batang kontol itu dengam giginya, membuat Abi semakin meringis
nikmat. Satu lagi ingin dirasakan Tita adalah rasa air mani lelaki. Karena itu
ia ingin merangsang Abi agar pemuda itu orgasme dan menumpahkan cairan mani di
mulutnya. Tita yang selama ini kecewa dengan kehidupan sex bersama suaminya
hingga terlibat hubungan lesbian dan sering menghayalkan fantasi-fantasi liar
yang pernah ditontonnya di film.
Kini ia punya
kesempatan untuk mewujudkannya. Tak ada lagi rasa malu atau jijik. Telah dilepaskan
semua atribut sebagai istri yang patuh dan saleh. Yang ada didalam benaknya
adalah menuntaskan hasratnya.Abi yang batang kontolnya dikulum sedemikian rupa
semakin terangsang tinggi. Kuluman mulut Tita meskipun baru untuk pertama kali
melakukannya tapi cukup membuatnya mengelinjang nikmat. Sangat lain sensasinya.
Hingga akhirnya….
"Ah Teh, sudah
mau keluar nih" desis Abi mengingatkan sambil mencoba menarik pinggulnya.
Tapi Tita yang memang
mau merasakan semburan mani dimulutnya malah semakin menggiatkan kulumannya.
Hingga akhirnya tanpa bisa ditahan lagi, batang kontol itu menumpahkan cairan
kenikmatan didalam mulut Tita. Abi meregang, dengkulnya terasa goyah. Dan Tita
semakin menguatkan kuluman bibirnya di kontol itu. Dirasakannya cairan hangat
menyemprot didalam mulutnya, rasanya aneh sedikit tapi gurih. Enak menurutnya.
Tanpa ragu Tita semakin keras mengocok batang kontol itu dan dengan lahap
ditelannya cairan yang muncrat dari lubang kontol Abi, bahkan sampai tetes
terakhir dengan menghisap batang kontol itu. Tanpa rasa jijik atau mual.
"Bagai mana
rasanya Teh?" tanya Abi. Ia kagum ada perempuan yang mau menelan air
maninya dengan antusias.
"Enak,
gurih" kata Tita tanpa ragu. Keduanya duduk diatas sofa mengatur nafas.
Kemudian Tita bangkit.
"Sebentar ya,
saya buatkan minuman buat kamu" katanya sambil kedapur dengan hanya
mengenakan kimono. Abi sambil telanjang mengikuti dari belakang dan ke kamar
mandi membersihkan batang kontolnya sambil kencing. Setelah itu didapatinya
Tita di dapur membuatkan minuman.
Abi mendekati dari
belakang dan mendekapnya sambil tangannya meremas sepasang bukit kembar yang
menggantung bebas. Tita menggelinjang merasakan remasan di dadanya. Apalagi
ketika kuduknya diciumi Abi. Perlahan dirasakan batang kontol Abi mulai bangkit
lagi mengganjal dipantatnya. Tita semakin mengelinjang ketika tangan Abi yang
satunya mulai merambahi selangkangannya.
"Sudah nggak
sabar ya" katanya sambil ketawa dan berbalik. Kembali keduanya berciuman
dengan rakus.
"Dikamar saja
ya" ajak Tita ketika ciuman mereka semakin larut.Mereka masuk kekamar yang
biasanya untuk tamu. Disana ada tempat tidur besar dengan kasur empuk.
Tita mendorong tubuh
Abi keranjang dan jatuh celentang. Tita juga segera menjatuhkan tubuhnya di
ranjang menyusul Abi. Keduanya kembali berciuman dengan buas. Tapi tidak lama
karena Tita mendorong kepala Abi kebawah. Ia ingin Abi mengerjai buahdadanya.
Abi menurut karena ia pun sudah ingin merasakan lembutnya sepasang bukit kembar
yang montok berisi itu. Tita mendesah sambil mengerumus rambut Abi yang mulai
menjilati dan menghisapi salah satu pentil buahdadanya. Sedangkan yang satunya
diremasi tangan Abi dengan lembut. Abi merasakan buahdada yang lembut dan
perlahan terasa semakin menegang dengan puting yang mengeras.
"Oh… Bi…!
Geliin..terus akh…!"Tangan Abi yang satunya mulai merambahi kembali
selangkangan perempuan itu. Tita menyambutnya dengan merenggangkan kedua
kakinya.
"Ahh..terus
sayang!" desisnya ketika jemari pemuda itu mulai menyentuh kemaluannya.
Jemari Abi dengan perlahan menyusuri lembah berbulu dimana didalamnya terdapat
bibir lembut yang lembab.
Tita semakin
menggelinjang ketika ujung jari Abi menyentuh kelentitnya. Kini mulut dan
tangan Abi secara bersamaan memberikan rangsangan kepada perempuan kesepian
yang haus seks itu. Sementara Tita juga sangat menikmati jilatan dan rabaan
pemuda itu.Beberapa lama kemudian Abi mengambil inisiatif setelah puas
merambahi sepasang bukit ranum itu, perlahan mulutnya mulai bergerak kebawah
menyusuri perut mulus Tita dan berhenti di pusarnya.
Tita menggelinjang
ketika pusarnya dijilat lidah pemuda itu.Tita rupanya tidak mau nganggur
sendiri. Ditariknya pinggul Abi kearah kepalanya. Abi faham maksudnya. Dengan
segera dikangkangi kepala Tita diantara kedua pahanya dan menempatkan pangkal
pahanya dengan batang kontol yang menegang keras diatas muka Tita. Yang segera
disambut kuluman Tita dengan bernafsu. Abi juga sudah menempatkan kepalanya
diantara paha Tita yang mengangkang. Mulutnya mulai merambahi kembali lembah
harum berjembut lebat itu. Keduanya melakukan tugas dengan nafsu yang semakin
tinggi dan terus berusaha merangsang pasangan masing-masing.
Tita istri kesepian
yang bertahun-tahun menyimpan hasrat, sehingga sekarang seakan mempunyai nafsu
yang sepertinya tak habis-habis untuk ditumpahkan. Demikian juga dengan Abi
pemuda lajang yang cukup berpengalaman dalam urusan perempuan tapi baru kali
ini bercinta dengan istri orang, sehingga fantasi yang dirasakan sangat beda
dari yang pernah dialami sebelumnya.
"Oh…! Bi, lakukanlah"
desah Tita mulai tak tahan menahan hasratnya. Abi segera menghentikan
jilatannya dan mengatur posisi. Tita celentang pasrah dengan kedua paha terbuka
lebar menantikan hujaman batang kontol Abi pada lubang memeknya yang telah
semakin berdenyut.
Dadanya berdebar
kencang, mengingatkannya pada malam pertama ketika untuk pertama kali
diperawani suaminya. Usianya belum lagi tujuhbelas tahun waktu itu. Tak ada
kemesraaan dan kenikmatan, yang ada hanya kesakitan ketika batang kontol Hamdan
merobek lubang kemaluannya. Untung cuma berlangsung sebentar karena suaminya
cepat keluar air maninya. Dilihatnya wajah puas suaminya ketika ada bercak
darah disprei, tanda istrinya masih perawan.
Tita tersentak dari
mimpi buruknya ketika terasa benda hangat menyentuh bibir memeknya.
Direngkuhnya tubuh Abi ketika perlahan batang kontol yang keras itu mulai
menyusuri lubang memeknya.
"Akh…! enak
Bi!" desisnya. Tangannya menekan pinggul Abi agar batang kontol pemuda itu
masuk seluruhnya.
Abi juga merasakan
nikmat. Memek Tita masih terasa sempit dan seret. Abi mulai menggerakkan
pinggulnya perlahan naik-turun dan terus dipercepat diimbangi gerakan pinggul
Tita. Keduanya terus berpacu menggapai nikmat.
"Ayo Bi geyol
terusss!" desis Tita makin hilang kendali merasakan nikmat yang baru kali
ini dirasakan. Abi mengerakkan pinggulnya semakin cepat dan keras. Sesekali
disentakkan kedepan sehingga batang kontolnya tuntas masuk seluruhnya kedalam
memek Tita.
"Oh..Bi
!"jerit Tita nkmat setiap kali Abi melakukannya. Terasa batang kontol itu
menyodok dasar lubang memeknya yang terdalam.
Semakin sering Abi
melakukannya, semakin bertambah nikmat yang dirasakan Tita sehingga pada
hentakan yang sekian Tita merasakan otot diseluruh tubuhnya meregang. Dengan
tangannya ditekan pantat Abi agar hujaman bantang kontol itu semakin dalam. Dan
terasa ada yang berdenyut-denyut didalam lubang memeknya.
"Ahk..! Ah…duh
akhh!" teriaknya tertahan merasakan orgasme yang untuk pertama kali saat
bersanggama dengan lelaki. Sangat nikmat dirasakan Tita. Seluruh tubuhnya
terasa dialiri listrik berkekuatan rendah yang membuatnya berdesir. Abi yang
belum keluar terus menggerakkan pinggulnya semakin cepat. Menyebabkan Tita
kembali berusaha mengimbangi.
Diangkat kedua kakinya
keatas dan dipegang dengan kedua tangannya, sehingga pinggulnya sedikit
terangkat sehingga memeknya semakin menjengkit. Menyebabkan hujaman kontol Abi
semakin dalam. Abi yang berusaha mencapai kenikmatannya, merasa lebih nikmat
dengan posisi Tita seperti itu. Demikian juga dengan Tita, perlahan kenikmatan
puncak yang belum turun benar naik lagi.Tita mengangkat dan menumpangkan
kakinya dipundak Abi, sehingga selangkangannya lebih terangkat.
Abi memeluk kedua kaki
Tita, sehingga tubuhnya setengah berdiri. Dirasakan jepitan memek Tita lebih
terasa sehingga gesekan batang kontolnya menjadi semakin nikmat. Abi semakin
menghentakkan pinggulnya ketika dirasakan kenikmatan puncak sudah semakin dekat
dirasakan.
"Ahhh…" Abi
mendesah nikmat ketika dari batang kontolnya menyembur cairan kenikmatannya.
Dikocoknya terus batang kontol itu untuk menuntaskan hasratnya. Bersamaan
dengan itu Tita rupanya juga merasakan kenikmatan yang kedua kalinya.
"Akhh…!!"
jeritnya untuk kedua kali merasakan orgasme berturut-turut. Tubuh Abi ambruk
diatas tubuh Tita. Keduanya saling berdekapan. Kemaluan mereka masih bertaut.
Keringat mengucur dari tubuh keduanya, bersatu. Nafas saling memburu.
"Hatur nuhun ya
Bi, hatur nuhun" kata Tita terbata mengucapkan terima kasih diantara
nafasnya yang memburu. Tuntas sudah hasratnya. Dua tubuh yang panas berkeringat
terus berdekapan mengatasi dinginnya malam.
Tak sampai sepuluh
menit mereka saling berdekapan ketika dirasakan Abi, batang kontolnya yang
telah lepas dari lubang memek Tita mulai dirabai dan diremas kembali oleh
tangan Tita. Rupanya perempuan ini sudah ingin lagi. Abi tersenyum dalam hati,
lembur nih ini malam!Memang Tita sudah bangkit lagi hasratnya. Nafsunya yang
lama terpendam seakan-akan segera muncul kembali meskipun baru terpenuhi.
Sepertinya ia tidak ingin melepaskan kesempatan malam ini untuk bercinta
sebanyak mungkin dengan Abi sampai besok pagi, dengan berbagai teknik dan
posisi yang selama ini cuma diangankannya.
Dan malam itu mereka
melewati malam panjang dengan penuh keringat, cumbuan, rabaan, hentakan nafas
dan desahan nikmat berkali-kali sampai pagi.
Abi bangun ketika
dirasakan sinar matahari menyinari tubuhnya yang masih telanjang cuma ditutupi
selimut. Ia masih terbaring diranjang tempat dia bercinta sepanjang malam
dengan Tita. Dilihatnya jam sudah pukul sembilan. Badannya terasa segar
meskipun sepanjang malam mengeluarkan tenaga untuk melayani dan mengimbangi
nafsu Tita yang ternyata tak kenal puas. Tak kurang dari lima ronde dilewati
oleh mereka dengan sebentar saja istirahat.
Abi ingat setiap dua
atau tiga ronde, Tita selalu membuatkannya minuman sejenis jamu yang ternyata
sangat berkhasiat memulihkan energinya sehingga sanggup melayani perempuan yang
haus sex itu berkali-kali. Abi masih berbaring. Dicobanya membayangkan kejadian
tadi malam. Seperti mimpi tapi benar terjadi. Perempuan yang terlihat lembut
tapi ternyata sangat ganas di tempat tidur. Berbagai posisi bercinta telah
mereka lakukan semalam.
Tiba-tiba pintu kamar
dibuka dan masuklah Tita dengan pakaian lengkap dengan kontol rapat menutup
rambutnya membawa nampan berisi roti dan minuman.
"Eh sudah bangun,
bagaimana tidurnya nyenyak" katanya sambil tersenyum dan langsung duduk
ditepi ranjang.
"Nih sarapan dulu,
nantikan kerja keras lagi" katanya sambil senyum menggoda.
Disodorkanya gelas
yang berisi telor setengah matang dicampur minuman yang menurut Tita ramuan
rahasia menambah gairah lelaki. KemudianTita memberikannya sepotong roti yang
dilahap oleh Abi dengan cepat. Baru terasa perutnya sangat lapar.
"Teteh mau kemana
sih kok rapi…" tanya Abi
"Baru nganter
anak saya ke rumah Teh Siti. Biar kita bebas" kata Tita kembali tersenyum
nakal. Abi merasa girang karena hasratnya juga mulai berkobar lagi justru karena
melihat Tita berpakaian lengkap.
"Teteh beda
banget deh kalau pake jilbab gini…. Jadinya takut aku macem-macem sama teteh…
alimmm banget…." Goda Abi sambil pura-pura menutupi tubunya yang masih
bugil itu.
"Kamu bisa aja
sih Bi, biar pake jilbab aku kan juga manusia biasa… pengen kehangatan, pengen
kenikmatan…" jawabnya sambil mencubit paha Abi, sambil tangan kanannya
mencoba melepas jilbabnya.
"Teh .. jangan
dilepas dulu jilbabnya… Teteh mau ngga memenuhi permintaan saya?" kata Abi
"Apa sih?"
tanya Tita agak heran
"Maaf nih Teh,
"kata Abi " Teteh mau ngga bergaya seperti penari striptease, membuka
satu-persatu baju Teteh didepan saya"
"Kenapa
tidak" kata jawab Tita Tita tersenyum manis sambil bangkit dan mulai
bergaya seperti penari salsa. Mengerakkan tangannya juga pinggulnya. Sambil
berputar berusaha melepas jilbabnya.
"jilbabnya jangan
dilepas dulu teh…" seru Abi.Abi memperhatikannya sambil berbaring
menyender di ranjang. Matanya berbinar menyaksikan gaya dan aktrasi Tita.
Dengan masih bergoyang, Tita mulai membuka kancing bajunya sehingga mencuatlah
buah dada montoknya yang terbungkus BH. Sambil terus menggoyangkan pinggulnya
meluncurlah celana panjang yang dipakainya, hingga kini Tita hanya mengenakan
jilbab, BH dan Celana dalam berwarna pink.
Dalam keadaan setengah
bugil itu goyangan Tita semakin seronok dan menggoda. Kedua tangannya meremasi
buahdadanya sambil pinggulnya bergoyang maju-mundur. Abi benar-benar terpesona
memandang didepan matanya seorang wanita berkontol menari erotis hanya
menggunakan BH dan celana dalam wow… dan perlahan batang kontolnya mulai
ngaceng.
Tita naik keatas
ranjang. Tariannya kini semakin liar. Disorongkannya pangkal pahanya ke muka
Abi sambil menurunkan celana dalamnya sedikit, memperlihatkan bulu jembutnya.
Abi menanggapi dengan meraba paha Tita dan membelainya. Kini selangkangan Tita
tepat dimuka Abi.Dengan tangannya ditariknya kebawah celana dalam Tita dan
langsung dijilati rimbunan jembut menghitam yang dibaliknya terdapat lembah
yang nikmat. Tita mengangkangkan kedua kakinya sambil sedikit menekuk lututnya.
Tangannya memegang tembok.
Pinggulnya kini
bergerak perlahan mengimbangi jilatan lidah Abi pada selangkangannya. Abi
menengadah dengan mulut dan lidahnya merambahi daerah kemaluan Tita dengan
rakus. Tita mendesah nikmat diperlakukan seperti itu, satu tangannya kini
meremasi buahdadanya yang telah terbuka. Dengan ujung lidahnya Abi menjilati lubang
memek Tita yang sudah dikuakkan jari tangannya.
Dengan penuh nafsu
belahan lembut itu tidak hanya dijilat tapi juga dihisap. Sangat eksotis sekali
melihat pemandangan ini, seorang wanita yang masih mengenakan
kerudung/jilbabnya sedang dalam keadaan terangsang berat dan kedua tangannya
meremas buah dadanya sendiri. Tita merintih nikmat ketika satu jari tengah Abi
dimasukkan kedalam lubang memeknya yang semakin basah. Abi menggerakkan jarinya
keluar masuk di liang kenikmatan itu dengan sesekali mengoreknya seperti
mencari sesuatu, ditambah lidahnya terus menjilati kelentit perempuan itu,
menyebabkan Tita semakin mengelinjang liar.
Tita semakin keras
meremasi buah dadanya. Tubuhnya bergetar hebat menerima sentuhan pada lubang
memeknya. Kaki Tita terasa tidak kuat menyangga tubuhnya hingga terduduk. Jari
Abi masih terhujam dilubang memeknya. Tita membaringkan tubuhnya kebelakang
sedangkan pinggulnya diangkat keatas sehingga posisinya melengkung seperti
pemain akrobat. Kemaluannya mendongak keatas disangga kedua kakinya yang
terbuka. Sehingga kembali mulut Abi dapat merambahi lembah berbulu itu dengan
bebas.
Entah kenapa, Abi
sangat suka menjilati seputar memek Tita, selain berbau harum juga sangat indah
bila dipandang. Dan tentu Tita juga sangat menyukai perlakuan Abi itu, sesuatu
yang telah didambakan selama bertahun-tahun. Setelah beberapa lama, rupanya
Tita ingin segera disodok lubang memeknya dengan batang kontol pemuda itu yang
telah keras mengaceng.
Diturunkan tubuhnya
dan mengarahkan selangkangannya kebatang kontol Abi yang telah mengaceng
keatas. Abi membantu mengarahkan batang kontolnya kelubang yang telah basah
merekah itu. Tita mendesah ketika kepala kontol Abi perlahan menyusup kedalam
lubang memeknya yang sempit. Lubang memek Tita meskipun sudah pernah melahirkan
masih terasa sempit dan peret. Itu hasil dari rutinnya ia minum ramuan warisan
orang tuanya. Sehingga selain lebih rapet juga memeknya berbau harum. Begitu
juga ramuan yang diberikan kepada Abi, ramuan khusus untuk lelaki yang membuatnya
perkasa dan selalu siap tempur. Dan itu dirasakan oleh Abi setelah minum ramuan
buatan Tita. Tubuhnya kembali segar dan batang kontolnya selalu siap
tempur.Secara normal Abi memang lelaki yang kuat berhubungan sex, tapi
semalaman lima kali bertempur pastilah pagi ini ia masih kecapaian.
Nyatanya pagi ini ia
kembali bergairah bahkan semakin tinggi dorongan birahinya. Abi sempat bertanya
kenapa ramuan itu tidak diberikan kepada suaminya. Ternyata Tita pernah
memberikan suaminya minuman itu, tapi ternya suaminya marah-marah dan melempar
gelasnya. Baginya haram minum minuman yang cuma untuk meningkatkan nafsu
belaka.
Abi merasakan
selusuran batang kontolnya didalam lubang memek Tita yang kering tapi lembut.
Sehingga sentuhan kepala kontolnya yang sensitif pada dinding lubang memek itu
menjadi lebih nikmat. Tita mulai menggerakkan tubuhnya naik turun perlahan dan
semakin cepat diselingi hentakan-hentakan yang liar. Posisi Abi yang duduk
menyandar di sandaran tempat tidur hanya bisa sedikit mengimbangi gerakan Tita
yang semakin cepat. Tangannya memegang pinggul montok perempuan itu mengikuti
gerakan turun naiknya.
Sepasang buah dada
yang montok itu terguncang-guncang menggesek muka Abi. Sesekali Tita
menghempaskan pingulnya kebawah sehingga batang kontol Abi menghujam seluruhnya
didalam lubang memeknya. Dan itu mendatangkan nikmat yang sangat bagi Tita
ketika kepala kontol Abi menghujam lubang memeknya yang terdalam yang paling
sensitif. Tita terus mehentakkan pinggulnya semakin cepat ketika dirasahan
tubuhnya mulai dialiri getaran yang semakin keras, dan tanpa bisa dicegah
tubuhnya mengejang ketika getaran itu mencapai puncaknya.
"Achhh..!! "
jeritnya keras merasakan puncak kenikmatan.
Tubuhnya mendekap Abi
dengan ketat. Abi yang belum tertuntaskan hasratnya kemudian mendorong tubuh
Tita kebelakang hingga terlentang dengan tubuh Abi berada diatasnya. Batang
kontolnya masih bertaut dalam dilubang memek Tita. Segera Abi mengerakkan
pinggulnya naik turun melanjutkan gerakan yang dibuat Tita. Gerakan Abi
langsung cepat karena ia juga ingin membuat Tita orgasme yang kedua kalinya
berturut-turut, seperti yang selalu dilakukan sepanjang malam tadi. Bahkan ia
ingin membuat hatrick, yaitu membuat Tita klimaks tiga kali berturut-turut.
Abi merasa mampu
karena tubuhnya terasa segar sedangkan batang kontolnya masih belum terasa
sensitif. Dan nyatanya dihentak sedemikian rupa klimaks Tita yang belum surut,
kembali berkobar semakin tinggi. Tita mencoba mengimbangi goyangan Abi, tapi
ternyata hanya sebentar ketika orgasme yang kedua kali melandanya.
"Duh
gusti.!.ackhh. .oh! " jeritnya nikmat.
Ia merasa puas dengan
kemampuan Abi, bukan semata karena ramuan yang diberikannya tapi karena pemuda
ini memang pintar bercinta dengan teknik yang bisa mengimbangi hasratnya. Abi
terus saja menggerakkan pinggulnya tanpa perduli, ia ingin memberikan yang terbaik
kepada perempuan ini. Kembali Abi berusaha memacu kembali hasrat Tita yang baru
klimaks dan memang tak lebih dari satu menit kembali tubuh Tita diguncang
getaran yang paling nikmat. "Aaaarrggghh. .!" desahnya kembali.
Belum pernah ia
merasakan orgasme tiga kali berturut-turut. Bahkan yang dua kali secara
beruntun. Sehingga tubuhnya terasa melayang kelangit kenikmatan ketujuh. Abi
yang masih segar belum menghentikan goyangannya bahkan semakin cepat karena ia
mulai merasakan nikmat pada batang kontolnya. Tita yang telah KO tiga kali
hanya bisa celentang pasrah, seluruh persendiannya terasa lemas. Tapi tiba-tiba
hasratnya untuk menikmati airmani Abi muncul. "Bi, saya mau kulum punya
kamu" pintanya kembali bersemangat.
Abi menghentikan
goyangannya, dia maklum rupanya Tita sudah haus ingin minum. Minum air
maninya.Abi juga merasa senang karena ada kenikmatan lain menumpahkan air
maninya didalam mulut perempuan itu. maka dicabutnya batang kontol dari lubang
kenikmatan itu. Tita mengatur posisi. Kepalanya diganjal dengan bantal sehingga
setengah berbaring. Abi segera berlutut mengangkangi badan Tita dengan batang
kontolnya mengacung tepat dimuka Tita yang langsung menyambarnya dan
mengulumnya dengan nikmat.
Benar-benar
pemandangan yang penuh sensasi…. luar biasa, seorang wanita terbaring telanjang
bulat dengan hanya mengenakan jilbab, suatu paduan yang bertolak belakang…
apalagi mulut wanita berjilbab ini membuka siap menerima batang kontolnya yang
keras dan basah dengan lendir vaginanya. Abi merem-melek, gairahnya seakan
semakin terbakar melihat dan merasakan bibir wanita berjilbab ini melahap dan
mengulum batang kontolnya yang sedang ngaceng dan Abi sangat menikmati sentuhan
itu, dibiarkan perempuan itu memperlakukan kontolnya dengan mulutnya.
Tita dengan penuh
nafsu mengulum dan menjilatinya. Cara perlakuannya semakin pintar dan terampil,
hingga nikmat yang dirasakan Abi semakin tinggi.Jarang ada perempuan yang
dikencaninya mau mengulum batang kontolnya apa lagi menelan air maninya. Yang
mau melakukan itu biasanya perempuan bayaran. Tapi kini perempuan baik-baik,
seorang istri yang kesepian dengan rakus melakukannya. Abi merasa beruntung
bertemu dengan Tita.
Tidak terpikirkan apa
reaksi Pak Hamdan bila tahu perbuatan mereka.Abi merasa batang kontolnya semakin
sensitif dikulum dan dilumati mulut Tita yang semakin rakus. Dan tanpa dapat
ditahan lagi muncratlah cairan kenikmatan hangat dari otot tegang itu, yang
segera dilahap dengan nikmat oleh Tita. Batang kontol itu dikulum hingga hampir
sepenuhnya masuk kedalam mulutnya sehingga airmani yang tercurah langsung masuk
ketenggorokannya dan tertelan. Enak sekali dirasakan Tita.
Demikian juga dengan
Abi, tubuhnya meregang tersentak-sentak seiring curahan cairan kenikmatannya
yang dengan rakus ditelan perempuan itu. Tita bahkan juga menjilati cairan yang
meleleh dibatang kontol hingga tuntas. Dan tuntas juga ronde pertama dipagi
itu. Di pagi itu, seperti malam tadi, mereka terus kembali merengkuh kenikmatan
hingga sore.
TAMAT
Baca juga
No comments:
Post a Comment